HarianBorneo.com, SAMARINDA – Bulan ramadhan adalah bulan yang penuh rahmat. Mirisnya terkadang ramadhan dimanfaatkan anak jalanan dan gelandangan pengemis untuk mengais rupiah, meminta belas kasih dari masyarakat terutama mereka yang sedang menjalankan ibadah berpuasa.
Sepanjang bulan ramadhan ini, di beberapa daerah masih belum terlihat terjadi lonjakan anjal dan gepeng yang biasa beraktifitas di persimpangan lampu merah. Kendati demikian, pemerintah daerah diminta untuk tetap waspada karena ramadhan masih menyisakan beberapa hari ke depan.
Sebagai informasi, di Bontang peminta-minta sumbangan yang mendatangi rumah ke rumah marak terjadi. “Ini modus lain. Kalau di jalanan kan terang-terangan terlihat jadi ada ketakutan diangkut sapol, kalau yang kerumah rumah ini kan sulit dideteksi,” ungkap Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim), Abdul Kadir Tappa.
Ia pun menghimbau agar masyarakat tidak ragu melaporkan kepada Satpol PP apabila ada pihak-pihak yang meminta sumbangan dari rumah kerumah yang mengatasnamakan rumah ibadah, yayasan dan lainnya hadir di lingkungannya.
“Pertama kami himbau untuk mengikuti peraturan yang berlaku yakni dengan tidak memberikan sumbangan kepada anjal dan gepeng di jalanan. Kemudian kalau ada orang tak dikenal meminta sumbangan ke rumah mengatasnamakan masjid kah, atau panti asuhan kah, lebih baik tidak diberikan untuk kehati-hatian,” ucap Abdul Kadir Tappa.
Terakhir, ia menekankan perlu langkah-langkah yang dilakukan oleh pemerintah, mulai dari memberikan pemahaman kepada masyarakat, dan melakukan patrol secara rutin pada kawasan atau titik-titik yang rawan anjal dan gepeng beraksi. (MF/Adv/DPRDKaltim)