HarianBorneo.com, SAMARINDA – Alokasi anggaran pendidikan di Kaltim setiap tahunnya mengalami peningkatan. Di tahun 2023 ini saja, alokasi anggaran untuk sektor pendidikan menyentuh angka Rp 3 Triliun atau lebih dari 20 persen dari APBD Kaltim yang ditetapkan, yakni Rp 17,2 Triliun.
Padahal sektor pendidikan mendapatkan gelontoran anggaran wajib 20 persen dari APBD sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 pasal 31 ayat (4) dan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 49 ayat (1).
Meskipun mengalami peningkatan, beberapa catatan seperti serapan anggaran yang rendah pada tahun 2022 lalu menjadi sorotan oleh Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Salehuddin. Ia menyebutkan bahwa serapan anggaran di sektor pendidikan yang dikelola Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim masih belum maksimal.
“Sayangnya selama ini anggaran yang melimpah tersebut tidak diimbangi dengan kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Sebab kami melihat beberapa tahun belakangan ini realisasi anggaran masih belum maksimal, padahal masih banyak yang butuh diperhatikan dari sektor pendidikan,” ungkap Salehuddin, Senin (9/1)
Politisi Partai Golkar ini menuturkan, seharusnya besaran anggaran yang sudah dialokasikan dapat diberdayakan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di sektor pendidikan atau meningkatkan sarana dan prasarana infrastruktur sekolah, seragam dan buku, serta sejumlah alat elektronik lainnya yang dapat diadakan khususnya pada sekolah yang terbilang berada di pinggiran.
“Jadi kami berharap realisasi anggaran bisa dimaksimalkan di tahun 2023. Sehingga dunia pendidikan di Kaltim bisa lebih maju,” pungkasnya.(NF/Adv/DPRDKaltim)