HarianBorneo.com, SAMARINDA – Demi mendapat masukan pengelolaan anggaran pendidikan, DPRD Kaltim mengadakan pertemuan dengan para akademisi di Universitas Mulawarman. Para akademisi sendiri terdiri dari Dosen, serta mahasiswa program doktoral Manajemen Pendidikan Universitas Mulawarman.
Wakil Ketua DPRD Kaltim, Seno Aji yang memimpin langsung kegiatan ini mengatakan bahwa forum diskusi ini dilakukan untuk menjaring berbagai masukan perihal pematangan kualitas dan pengelolaan anggaran pendidikan di Benua Etam, utamanya dengan kehadiran IKN Nusantara.
“Kamii memperoleh masukan berharga disini untuk mematangkan kualitas pendidikan yang ada di Kaltim. Terutama menghadapi tantangan pemindahan ibu kota negara (IKN) ke wilayah Kaltim,” ucap Politisi Gerindra ini.
Seno membeberkan, berdasarkan hasil diskusi tersebut, ada beberapa hal yang harus dilakukan penguatan, terutama dalam peningkatan mutu satuan pendidikan yang ada di Kaltim diantaranya, perbaikan kurikulum sekolah dan melengkapi sarana dan prasarana pendidikan.
Peningkatan mutu pendidikan, kata Seno, sangat penting dalam menghadapi gempuran penduduk dari luar Kaltim yang masuk imbas dari pemindahan IKN. Menurutnya, ada kekhawatiran jika kompetensi yang dimiliki oleh warga Kaltim kalah dengan penduduk yang bermigrasi ke daerah ini.
“Oleh karena itu, kami berupaya meningkatkan mutu pendidikan Kaltim dan itu haris dilakukan dari sekarang. Harapannya pendidikan Kaltim sudah bisa setara dengan kualitas di Pulau Jawa, baik dari sisi akreditasi maupun kualitas lulusan perguruan tinggi,” ungkapnya.
Selain mutu pendidikan, peningkatan kompetensi tenaga pengajar di Kaltim juga harus terus digembleng agar mutu tenaga pendidik sesuai dengan harapan. Hal ini dilakukan mengingat guru adalah garda terdepan dalam mencetak generasi muda Kaltim, menuju generasi yang siap bersaing di masa depan menyongsong IKN Nusantara.
“Hal yang tak kalah penting untuk diupayakan adalah peningkatan infrastruktur pendidikan, termasuk sarana dan prasarana penunjang penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar,” sebut Seno.
Bukan tanpa alasan. Seno memaparkan, pada tahun ini di sektor pembangunan pendidikan, Pemprov Kaltim sudah menganggarkan sebesar Rp420 miliar untuk infrastruktur sekolah, salah satunya sapras berupa meubeler pendukung kegiatan pembelajaran pada satuan pendidikan.
“Jadi di tahun ini lebih diprioritaskan pada peningkatan infrastruktur sekolah-sekolah yang berada pada wilayah terluar, terdalam, dan tertinggal. Hal tersebut dilakukan agar membangun pemerataan pendidikan antar daerah,” pungkasnya. (NF/Adv/DPRDKaltim)