HarianBorneo.com, SAMARINDA – Pembangunan Mega Proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara tengah dikebut oleh pemerintah. Namun serapan tenaga kerja lokal dalam menyokong pembangunan IKN dirasa masih belum maksimal.
Melihat permasalahan itu, Anggota Komisi II DPRD Kaltim, Ely Hartati Rasyid mendorong pemerintah agar lebih memberi prioritas kepada tenaga kerja lokal dibanding menggunakan tenaga kerja dari luar daerah.
“Kalau berbicara mengenai infrastruktur IKN Nusantara, saya menaruh harapan besar agar pembangunan IKN dapat memberi dampak positif dan mensejahterakan masyarakat Benua Etam. Salah satunya seperti serapan tenaga kerja asal Kaltim,” tutur Ely, Sabtu (25/2).
Ia mengakui bahwa pembangunan IKN masih kurang mengakomodir masyarakat Benua Etam. Contohnya dalam pembangunan mess di wilayah IKN yang tiba-tiba sudah selesai dibangun.
Oleh karena itu, ia mendorong agar ke depan masyarakat Kaltim lebih terlibat dan dapat berkontribusi, sehingga turut merasakan dampak positif dari hadirnya IKN.
“Kepada Pemerintah Provinsi Kaltim kami meminta agar generasi muda diberi program pelatihan khusus yang berhubungan dengan peningkatan kemampuan, agar kemudian dapat terlibat dalam proyek IKN,” harapnya.
Meski demikian, Ely menekankan kepada masyarakat Benua Etam agar jangan hanya menunggu, tapi harus menjemput bola. Bahkan kalau perlu generasi muda Kaltim ini dapat dilatih dan dipersiapkan untuk bekerja di IKN, sehingga putra-putri Kaltim bisa terlibat dan merasakan hasilnya dari pembangunan IKN.
Menurutnya, Pemprov Kaltim juga perlu mendata dan mencanangkan regulasi terkait keterlibatan pengusaha lokal dalam IKN agar mengetahui dengan rinci, partisipasi hingga serapan ekonomi pengusaha lokal.
“Kalau perlu dibuat aturan melibatkan tenaga kerja lokal yang mengatur jumlah perusahaan lokal yang terlibat dalam IKN. Kita harus bisa ikut berperan dan mendapatkan hasilnya di IKN. Supaya tidak terdengar lagi nada-nada miring soal tenaga kerja,” pungkasnya. (NF/Adv/DPRDKaltim)