HarianBorneo.com, SAMARINDA – Dengan adanya pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) di wilayah Kalimantan Timur (Kaltim), tentunya berdampak pertumbuhan penduduk terutama di wilayah IKN ini.
Hal ini menjadi perhatian DPRD Kaltim terus mengingatkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim untuk mempersiapkan diri guna mengantisipasi dalam segala bidang terutama terkait kesediaan pangan.
Saat di temui awak media, Wakil Ketua DPRD Kaltim Seno Aji mengemukakan bahwa Pemprov Kaltim sedang mendatangkan tambahan bahan pangan dari luar daerah.
“Berdasarkan data pada bulan Juni 2021, jumlah penduduk di Kaltim telah mencapai 3,8 jiwa untuk itu Pemprov Kaltim mesti menyiapkan kebutuhan pangan, terutama adanya penambahan warga IKN nantinya,” ujarnya, pada awak, Senin (7/11/2022).
Lanjut Seno, saat ini Kaltim membutuhkan beras lebih dari 30 persen pertahun dan masih mendatangkan dari pihak luar daerah, seperti dari daerah Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, maupun dari Jawa Timur, agar Kaltim tidak mengalami krisis pangan serta menjadi perhatian serius Pemerintah melalui Dinas terkait,” ujarnya.
“Sedangkan kebutuhan lainnya seperti daging sapi dan kambing sebanyak 70 persen dari luar daerah, dan ini menjadi tantangan bagi Dinas Peternakan untuk meningkatkan produksi daging, agar pasokan dari luar berkuran,” jelasnya.
“Selain itu pula, terdapat buah-buahan, cabai, tomat, dan lain sebagainya masih di impor dari luar daerah, padahal lahan di Kaltim sangat luas untuk bisa dimanfaatkan,” sambungnya
Politisi Gerinda itu bahkan meminta semua pihak mempersiapkan diri lebih matang, khususnya dalam hal pemanfaatan laha.
“Sehingga produksi pangan bisa kita atasi bersama dan mengurangi impor dari luar daerah, namun Pemerintah melalui Dinas terkait turut memberikan bantuan pula baik bibit, pupuk subsidi, maupun sarana dan prasarana sebagai penunjang produksi pangan,” pungkasnya.(Rf/Adv/DPRDKaltim)