HarianBorneo.com, TENGGARONG – Untuk menanggulangi kenaikan harga bahan pokok dan mengendalikan inflasi di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kukar meluncurkan program pasar murah yang akan berlangsung di 121 titik sepanjang tahun 2024. Hingga awal November, sebanyak 70 titik telah sukses dilaksanakan, dan sisanya, sebanyak 51 titik, akan digelar hingga akhir Desember.
Kepala Bidang Pemasaran Produk Dalam Negeri dan Pengendalian Barang Pokok Disperindag Kukar, Muhammad Bustani, menyatakan bahwa program pasar murah ini merupakan upaya Pemkab Kukar untuk memberikan akses bahan pokok yang terjangkau bagi masyarakat, terutama di daerah-daerah terpencil. “Dengan menyelenggarakan pasar murah di banyak titik, kami ingin memastikan bahan pokok tersedia dengan harga yang lebih rendah, terutama untuk masyarakat yang tinggal di wilayah yang sulit dijangkau pasar,” ujar Bustani.
Program pasar murah ini telah berhasil menarik minat warga, terutama di kecamatan-kecamatan terpencil seperti Kembang Janggut, Kenohan, dan Tabang. Di setiap titik, masyarakat bisa membeli berbagai komoditas seperti beras, gula, minyak goreng, dan lainnya dengan harga yang lebih rendah dibandingkan harga pasar tradisional.
Bustani menambahkan bahwa seluruh bahan pokok yang dijual di pasar murah ini didukung oleh suplai dari Bulog Samarinda, yang memastikan kualitas dan harga yang lebih terjangkau. “Program ini tidak hanya membantu menekan inflasi, tetapi juga meringankan beban ekonomi masyarakat, khususnya mereka yang berpendapatan rendah,” katanya.
Masyarakat menyambut baik operasi pasar murah ini, dengan barang-barang yang cepat habis terjual. “Kami sangat terbantu dengan adanya pasar murah ini, terutama di tengah lonjakan harga di pasar tradisional,” ungkap seorang warga.
Bustani berharap, program pasar murah ini dapat terus membantu masyarakat hingga akhir tahun dan menstabilkan harga bahan pokok di pasar. “Kami berkomitmen untuk terus menyelenggarakan pasar murah, guna memberikan kenyamanan bagi masyarakat dan menjaga kestabilan harga barang pokok,” tutupnya. (VY/Adv/DiskominfoKukar)