HarianBorneo.com, KUTAI BARAT — Dalam rangka memastikan kesiapan penyelenggaraan Pekan Daerah (PEDA) XI Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kalimantan Timur, Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ekti Imanuel, melakukan kunjungan lapangan ke sejumlah titik utama yang akan menjadi lokasi kegiatan. Peninjauan ini berlangsung di Kutai Barat pada Rabu (23/04/2025), dengan fokus utama pada kondisi Demplot Biotek dan lokasi-lokasi fieldtrip.
Ekti menegaskan bahwa PEDA KTNA merupakan momentum penting bagi petani dan nelayan di Kaltim untuk unjuk inovasi, serta mempererat sinergi antarkelompok tani dan nelayan. Karena itu, kesiapan infrastruktur dan fasilitas penunjang menjadi kunci utama dalam kesuksesan agenda yang berskala provinsi tersebut.
Peninjauan pertama dilakukan di Demplot Biotek utama yang berlokasi di Taman Budaya Sendawar (TBS). Dari hasil pemantauan, Ekti menemukan masih adanya beberapa kendala teknis yang perlu segera dibenahi.
“Hasilnya, beberapa masih perlu perbaikan. Terutama beberapa Demplot yang perlu di-_adjust_. Termasuk kolam ikan yang masih belum rampung. Tapi saya kira, dengan sisa waktu yang ada, pekerjaan ini masih bisa diselesaikan tepat waktu,” ujarnya optimistis.
Ekti mendorong pihak pelaksana untuk mempercepat pembangunan kolam ikan serta penyesuaian layout Demplot, agar nantinya benar-benar dapat merepresentasikan kemajuan teknologi pertanian dan perikanan yang ada di daerah tersebut.
Selain TBS, Ekti juga mengunjungi empat titik lokasi fieldtrip yang menjadi bagian penting dari rangkaian kegiatan PEDA XI. Salah satu lokasi yang menjadi sorotan adalah Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kopi dan Lada (Kola) Lestari di Linggang Melapeh.
“Titik pertama kita melihat fieldtrip milik Gapoktan Kola Lestari. Secara umum mereka sudah siap, hanya perlu beberapa penyempurnaan teknis di lapangan,” ungkapnya.
Menurut Ekti, keikutsertaan Gapoktan dan kelompok tani lokal dalam kegiatan ini menjadi bukti nyata partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan sektor pertanian. Hal ini juga diharapkan mampu memperkuat posisi petani lokal dalam menghadapi tantangan ekonomi dan iklim global yang terus berubah.
Dengan berbagai temuan dan evaluasi di lapangan, Ekti berharap seluruh pihak terkait, termasuk panitia lokal dan pemerintah kabupaten, dapat terus berkoordinasi dan menuntaskan segala bentuk persiapan secara maksimal. Ia juga menekankan pentingnya menjadikan PEDA ini sebagai ajang edukasi, promosi hasil pertanian, serta peningkatan kapasitas petani dan nelayan.
“PEDA KTNA bukan sekadar acara seremonial, tetapi wadah pembelajaran dan pertukaran pengalaman. Maka dari itu, segala bentuk fasilitas dan konten yang ditampilkan harus benar-benar berkualitas,” pungkasnya.
Pekan Daerah KTNA XI Kaltim sendiri dijadwalkan akan berlangsung dalam waktu dekat, dan menjadi salah satu ajang strategis untuk mendukung program ketahanan pangan dan pertanian berkelanjutan di Kalimantan Timur. (DPRDKaltim/Adv/IKH).