HarianBorneo.com, TENGGARONG – Pemerintah Kecamatan Muara Muntai, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), menargetkan peningkatan kualitas jalan penghubung antar desa dengan program semenisasi besar-besaran. Langkah ini diambil untuk menggantikan jembatan kayu ulin yang selama puluhan tahun menjadi infrastruktur utama.
Camat Muara Muntai, Mulyadi, menjelaskan bahwa banyak jembatan kayu ulin di wilayahnya telah mengalami kerusakan signifikan karena usia. Hal ini menyulitkan mobilitas warga dan menghambat aktivitas ekonomi masyarakat setempat. “Jembatan kayu ulin memang tahan lama, tetapi kini banyak yang sudah rusak. Oleh karena itu, kami berkomitmen menggantinya dengan jalan beton yang lebih kokoh dan tahan lama,” ujar Mulyadi, Senin (20/11).
Saat ini, sekitar 40 persen jalan poros di Muara Muntai masih berupa jembatan kayu. Program semenisasi yang direncanakan tidak hanya memperkuat struktur jalan tetapi juga memperlebar akses, sehingga mampu mendukung distribusi hasil pertanian dan perikanan, yang menjadi andalan ekonomi warga.
Muara Muntai, dengan 13 desa yang terhubung oleh perairan Sungai Mahakam, menghadapi tantangan besar dalam pembangunan infrastruktur. Namun, Mulyadi optimistis bahwa dengan dukungan Pemkab Kukar, semua jalan poros di kecamatan ini dapat diselesaikan pada tahun 2025.
“Peningkatan infrastruktur ini sangat penting, bukan hanya untuk mobilitas tetapi juga sebagai pendorong ekonomi desa. Kami ingin memastikan bahwa setiap pembangunan membawa manfaat langsung bagi masyarakat,” tambahnya.
Melalui koordinasi dengan instansi terkait, Mulyadi berharap program semenisasi ini dapat berjalan lancar dan sesuai target. Ia juga meminta partisipasi masyarakat untuk mendukung keberhasilan proyek tersebut. “Kami yakin, dengan semangat gotong royong, semua tantangan ini dapat kita atasi bersama,” tutupnya. (VY/Adv/DiskominfoKukar)