HarianBorneo.com, SAMARINDA – Tepi Sungai Karang Mumus (SKM) tepatnya di kawasan Pasar Segiri Jalan Dr Sutomo mengalami longsor. Akibatnya, setengah dari jalan tersebut terputus.
Menyikapi kejadian tersebut, Wali Kota Samarinda, Andi Harun mengambil langkah preventif untuk mencegah terjadi hal-hal tak diinginkan. Khususnya bagi pengguna jalan.
Andi Harun memutuskan untuk menutup sementara Jalan Dr Sutomo akibat amblas yang semakin parah.
“Saya sudah beri arahan dinas PUPR agar pekerjaan dilakukan secara cepat, dan mudah-mudahan akhir November sudah selesai, sehingga jalan bisa dilintasi kembali,” tegas Andi Harun, usai meninjau langsung kondisi amblas di jalan tersebut pada Kamis, (13/10/2022).
Ia menjelaskan, kerusakan yang terjadi di jalan tersebut akibat tekanan air Sungai Karang Mumus (SKM) yang masuk ke badan jalan, hingga jalan menjadi amblas dan longsor.
“Di bawah jalan itu merupakan tanah timbunan yang cenderung berpasir, sehingga tanah itu mudah menjadi serapan air dari intrusi sungai karang mumus,” ujarnya.
Sebagai informasi, jalan di bantaran SKM itu sejak Rabu, 13 Oktober 2022, telah ditutup total dengan pemasangan 5 barier beton oleh petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda.
Terpisah, Kepala Dishub Samarinda, Hotmarulitua Manalu mengungkapkan, penutupan jalan yang dibarengi dengan rekayasa lalu lintas dari arah Mal Lembuswana menuju Pasar Segiri itu akan terus dipantau oleh pihaknya.
“Sambil kami lihat pergeseran tanahnya itu, dan menunggu penyelesaian pekerjaan oleh dinas PUPR,” terangnya.
Selain itu, Kabid Bina Marga Dinas PUPR Samarinda, Budy Santoso menambahkan, pihaknya saat ini tengah melakukan pengerjaan bore pile atau pondasi beton turap untuk trotoar sepanjang 30 meter. Itu dilakukan menindaklanjuti longsor yang terjadi di kawasan ini pada awal Juli lalu.
“Selama pengerjaan belum selesai, belum bisa dipastikan aman, kecuali kalau sudah selesai,” pungkasnya.(Rf/Adv)