HarianBorneo.com, SAMARINDA – Kerap dilintasi truk pengangkut batubara, beberapa jalan poros di Benua Etam mengalami kerusakan yang cukup berat. Contohnya saja seperti jalan poros Tenggarong-Kota Bangun di Kutai Kartanegara (Kukar) serta jalan penghubung ke Kabupaten Kutai Barat (Kubar).
Menurut Anggota Komisi I DPRD Kaltim, Muhammad Udin, truk bermuatan batubara ini tidak lagi melintas saat malam hari, melainkan siang hari. Tidak tanggung-tanggung, terkadang mereka melintas seperti konvoi dengan jumlah kendaraan tidak kurang dari 15-20 truk dengan muatan yang berlebih.
“Ini keluhan dari masyarakat. Mereka tidak bisa menyalip konvoi ini karena truk-truk tersebut tidak mau mengalah, bahkan ada yang sampai terguling. Ironisnya lagi, ketika truk tidak kuat menanjak, mereka sengaja membuang muatan batubara itu ke tepi jalan,” ucap Udin, Kamis (30/3).
Imbas dari kegiatan tersebut, ruas jalan yang dilalui truk bermuatan batubara ini mengalami kerusakan yang cukup parah. Padahal Pemprov Kaltim terus menggelontorkan anggaran yang tidak sedikit untuk memperbaiki infrastruktur jalan di Benua Etam.
Tetapi, kata Udin, infrastruktur yang telah dibangun justru dirusak oleh oknum-oknum tersebut, di mana hasil dari aktivitas mereka ini tidak pernah sepeserpun masuk ke dalam kas daerah.
“Kalau dibiarkan begini terus, biar anggaran kita naik hingga ratusan triliun pun masalah ini tidak akan selesai,” tegasnya.
Oleh sebab itu, legislator yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Pansus Investigasi Pertambangan ini berharap kepada Pemprov Kaltim dan aparat penegak hukum (APH) dapat bertindak menyikapi persoalan ini. (NF/Adv/DPRDKaltim)