HarianBorneo.com, SAMARINDA – Satgas Kota Layak Anak (KLA) Samarinda menggelar rapat koordinasi di Kantor Bappedalitbang Samarinda pada Senin, (6/2/2023).
Satgas KLA Samarinda diketahui berada di bawah naungan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2PA) Samarinda.
Plt Kepala DP2PA Samarinda, Deasy Evriyani menyampaikan, bahwa kegiatan rakor digelar untuk memastikan kesiapan tim satgas untuk menghadapi pelaksanaan audit lapangan Ruang Bermain Ramah Anak (RBRA) di Kota Samarinda yang dilaksanakan oleh Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak (KemenPPA) pada 15-16 Februari 2023.
Deasy Evriyani menyebutkan, unsur utama RBRA antara lain ruang terbuka hijau (RTH) publik, perabot bermain, perabot nasionalisme, perabot lingkungan, serta sarana dan parasarana pendukung.
“Dari kelima item unsur tersebut, perabot nasionalisme ini menjadi salah satu unsur baru yang masuk dalam penilaian,” ungkapnya.
Perabotan nasionalisme ini mengharuskan di taman tersebut harus memenuhi unsur patung atau gambar Garuda Pancasila, gambar dan penjelasan Pancasila, tulisan dan keterangan Bhineka Tunggal Ika, dan bendera/gambar bendera Merah Putih.
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh Pemkot Samarinda untuk self assessment tersebut berjumlah 13 item. Yakni penetapan lokasi, pemanfaatn, kemudahan, material, vegetasi, pengkondisian udara/penghawaan, peralatan/perabotan bermain, keselamatan, keamanan, kesehatan dan kebersihan, kenyamanan, pencahayaan, dan pengelolaan.
Deasy Evriyani mengaku, pihaknya optimis untuk bisa memenuhi persyaratan secara umum untuk dapat meraih penghargaan RBRA dari KemenPPA.
“Mudah-mudahan dengan komitmen dan kerjasama serta support yang penuh. Perubahan itu kan selalu saja terjadi ya, bagaimana kita mensiasatinya, bagaimana strateginya, dicari perpecahan masalahnya. Tidak menyalahi aturan dan bisa memenuhi persyaratan,” ucapnya.
Khusus unsur terbaru yang diminta KemenPPA tentang perabotan nasionalisme. Deasy mengaku pihaknya tidak memiliki waktu yang cukup untuk membuat patung nasionalisme dalam waktu dekat ini. Sehingga pihaknya menyiasati sementara dengan memperbanyak sosialisasi dan edukasi untuk meningkatkan nasionalisme serta kebangsaan.
Disinggung mengenai target Satgas untuk tahun 2023 ini, Deasy optimis pihaknya bisa naik menjadi RBRA. Karena hasil self assessment tahun 2020, Taman Cerdas Samarinda memiliki nilai 389 poin.
“Target Nindya ke RBRA. Tapi kita nggak tahu pada saat witness audit, ada yang berkurang dan turun, jadi madya pun sudah cukup. Karena kita perlu sadari ada perkembangan-perkembangan yang tidak tersentuh selama pandemi COVID-19,” pungkasnya. (TA/Adv/PemkotSamarinda)