HarianBorneo.com, SAMARINDA – Masifnya kegiatan sosialisasi yang dilakukan penyelenggara pemilu dan pilkada serentak tahun 2024 di Kota Tepian membuat Anggota DPRD Kaltim Daerah Pemilihan (Dapil) Samarinda, Jahidin, sangat optimis partisipasi pemilih akan meningkat.
Sekadar informasi, dalam penyelenggaraan sebelumnya partisipasi pemilih di Samarinda berada di angka 52,26 persen. Menurut Anggota Komisi I DPRD Kaltim itu, melihat kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) saat ini yang cukup kompak dan menjalin mitra dengan para stakeholder membuat rasa optimis itu cukup tinggi.
“Secara kelembagaan, Komisi I DPRD Kaltim beberapa kali melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan mitra kerja, di antaranya Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kaltim, KPU dan Bawaslu Provinsi Kaltim, guna mendengarkan langkah mereka untuk menyukseskan pemilu dan pilkada 2024,” ungkap Jahidin.
“Dari paparan mereka, kami bisa melihat sejauh mana kesiapan mereka dalam meningkatkan antusias masyarakat agar tidak banyak masuk golongan putih (golput),” sambungnya.
Politisi PKB ini menilai rendahnya partisipasi pemilih di Samarinda pada pilkada lalu itu berdasarkan tren banyaknya jumlah penduduk di Samarinda. Kemudian ada juga faktor wilayah permukiman warga yang terpencar-pencar.
Faktor geografis dan demografis tersebut sangat memungkinkan menjadi kendala dalam proses sosialisasi pemilu mau pun pilkada 2020 lalu, termasuk adanya basis-basis penduduk yang belum terjangkau.
“Dari hasil pembahasan dengan KPU dan Bawaslu, ditemukan faktor penyebab minim partisipasi pemilih di Samarinda beberapa waktu lalu karena kurangnya sosialisasi,” bebernya.
Meski demikian, Jahidin melihat bahwa saat ini kinerja KPU, Kesbangpol dan Bawaslu terlihat sudah berubah dan punya persiapan yang matang. Sehingga dirinya sangat optimis partisipasi pemilih di Ibu Kota Kaltim tersebut bisa meningkat dengan target minimal 70 persen. (NF/Adv/DPRDKaltim)