Kasus Kehamilan Usia Muda dan Resiko Stunting

- Jurnalis

Senin, 25 November 2024 - 10:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota DPRD Kaltim, Andi Satya Adi Saputra. (Foto : Ist)

Anggota DPRD Kaltim, Andi Satya Adi Saputra. (Foto : Ist)

HarianBorneo.com, SAMARINDA – Kehamilan di usia muda masih menjadi tantangan besar dalam upaya meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak di Indonesia.

Anggota DPRD Kaltim, Andi Satya Adi Saputra menyoroti dampak kehamilan usia muda yang tidak hanya memengaruhi kehidupan sosial dan ekonomi pasangan muda, tetapi juga berisiko tinggi terhadap kesehatan anak, khususnya dalam kaitannya dengan stunting.

Menurutnya, pasangan yang menikah dan hamil di usia muda sering kali belum memiliki kesiapan mental, sosial, maupun ekonomi untuk membesarkan anak secara optimal.

“Usia yang terlalu muda dan kesiapan yang belum matang dapat menyebabkan kurangnya perhatian terhadap kebutuhan nutrisi dan kesehatan pada masa kehamilan,” jelasnya.

“Hal ini dapat memicu terjadinya stunting, yang dampaknya bisa berlangsung sepanjang hidup anak,” tambahnya.

Andi Satya sapaan akrabnya, mengatakan bahwa stunting atau kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis selama masa awal kehidupan berdampak serius terhadap perkembangan fisik dan kognitif anak.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, anak-anak yang lahir dari ibu muda memiliki risiko stunting yang lebih tinggi dibandingkan anak-anak yang lahir dari ibu dengan kesiapan ekonomi dan sosial yang lebih baik.

“Faktor faktor seperti kurangnya akses ke layanan kesehatan, rendahnya kesadaran akan pentingnya asupan nutrisi yang cukup, dan kondisi lingkungan yang tidak mendukung, turut berkontribusi terhadap tingginya angka stunting pada anak dari pasangan muda,” terang Andi Satya.

Andi Satya menekankan bahwa perencanaan keluarga harus melibatkan pertimbangan matang, termasuk kesiapan ekonomi, pendidikan, dan pemahaman tentang kesehatan reproduksi.

“Kehamilan bukan hanya tanggung jawab seorang ibu tetapi juga perlu ada dukungan dari suami dan keluarga. Namun, kita tahu bahwa pasangan muda seringkali belum siap secara ekonomi, sehingga sulit untuk mencukupi kebutuhan kesehatan dan nutrisi bagi ibu dan janin,” ucapnya.

Lebih lanjut kata Andi Satya, pentingnya penyuluhan kesehatan dan edukasi tentang perencanaan keluarga sejak dini, terutama di kalangan remaja. Dengan pengetahuan yang memadai, diharapkan mereka dapat memahami pentingnya kesiapan dalam berkeluarga dan menyadari risiko kehamilan di usia muda terhadap kesehatan anak yang mereka lahirkan.

“Edukasi reproduksi harus digencarkan, terutama di sekolah-sekolah. Remaja perlu diberikan pemahaman akan dampak jangka panjang dari kehamilan yang terlalu dini,” ungkapnya.

Untuk mengatasi tingginya angka stunting di kalangan keluarga muda, Andi Satya juga mendorong pemerintah agar memperkuat program kesehatan ibu dan anak serta akses terhadap pelayanan kesehatan berkualitas di daerah-daerah yang berisiko tinggi.

Program pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil dan bayi, serta layanan pemeriksaan kehamilan rutin di fasilitas kesehatan, menurutnya harus menjadi prioritas.

“Layanan kesehatan harus bisa diakses oleh semua kalangan, terutama bagi mereka yang rentan secara sosial dan ekonomi. Ini adalah investasi penting bagi masa depan generasi kita,” imbuhnya.

Lebih lanjut, ia menyarankan perlunya dukungan terhadap program edukasi gizi bagi ibu hamil, terutama di daerah-daerah terpencil. Pasalnya, ketidaktahuan mengenai asupan nutrisi yang tepat sering kali mengakibatkan malnutrisi pada ibu hamil, yang berdampak pada kesehatan janin.

“Nutrisi yang baik seperti zat besi, asam folat, protein, dan mikronutrien lainnya sangat penting untuk menunjang tumbuh kembang anak sejak dalam kandungan,” tuturnya.

Terakhir, Andi Satya berharap melalui kolaborasi antara DPRD, pemerintah daerah, dan komunitas masyarakat, edukasi dan akses terhadap layanan kesehatan reproduksi dapat ditingkatkan secara menyeluruh. (Rd/Adv/DPRDKaltim)

Berita Terkait

Pemerintah Kecamatan Sebulu Percepat Penyaluran Bantuan Sosial
Pelatihan Kewirausahaan di Sebulu Didorong Sesuai Kebutuhan Warga
Anak Muda Sebulu Pilih Sektor Perkebunan dan Tambang, Potensi Usaha Tetap Terbuka
Warga Sebulu Nantikan Kepastian Pembangunan Jembatan untuk Dongkrak Ekonomi
Nelayan Sebulu Manfaatkan Kredit dan Bantuan Pemerintah untuk Kembangkan Usaha
Nelayan Sebulu Hadapi Kendala Pemasaran, Pemerintah Siapkan Solusi
Pemerintah Kecamatan Sebulu Gencarkan Pelatihan Kerja untuk Kurangi Pengangguran
Pemerintah Kecamatan Sebulu Perkuat Program Bantuan Sosial

Berita Terkait

Selasa, 11 Maret 2025 - 13:23 WIB

Pemerintah Kecamatan Sebulu Percepat Penyaluran Bantuan Sosial

Selasa, 11 Maret 2025 - 13:19 WIB

Pelatihan Kewirausahaan di Sebulu Didorong Sesuai Kebutuhan Warga

Selasa, 11 Maret 2025 - 13:16 WIB

Anak Muda Sebulu Pilih Sektor Perkebunan dan Tambang, Potensi Usaha Tetap Terbuka

Senin, 10 Maret 2025 - 13:13 WIB

Warga Sebulu Nantikan Kepastian Pembangunan Jembatan untuk Dongkrak Ekonomi

Senin, 10 Maret 2025 - 13:01 WIB

Nelayan Sebulu Hadapi Kendala Pemasaran, Pemerintah Siapkan Solusi

Minggu, 9 Maret 2025 - 12:58 WIB

Pemerintah Kecamatan Sebulu Gencarkan Pelatihan Kerja untuk Kurangi Pengangguran

Minggu, 9 Maret 2025 - 12:54 WIB

Pemerintah Kecamatan Sebulu Perkuat Program Bantuan Sosial

Minggu, 9 Maret 2025 - 12:50 WIB

Pertanian dan Perkebunan, Tulang Punggung Ekonomi Sebulu

Berita Terbaru

DPW PAN Kaltim Laksanakan Konferensi Pers Mengenai Pembukaan Bacalon Formatur Periode 2025-2030. (Foto : RD)

Metropolis

DPW PAN Kaltim Buka Pendaftaran Bacalon Formatur Periode 2025-2030

Selasa, 11 Mar 2025 - 19:58 WIB

Kasi Kesra Kecamatan Sebulu, Nurul Yakin. (Foto: Ist)

Advertorial

Pemerintah Kecamatan Sebulu Percepat Penyaluran Bantuan Sosial

Selasa, 11 Mar 2025 - 13:23 WIB

Kasi Kesra Kecamatan Sebulu, Nurul Yakin. (Foto: Ist)

Advertorial

Pelatihan Kewirausahaan di Sebulu Didorong Sesuai Kebutuhan Warga

Selasa, 11 Mar 2025 - 13:19 WIB