HarianBorneo.com, SAMARINDA – Infrastruktur jalan masih menjadi pekerjaan rumah (PR) utama bagi Pemprov Kaltim untuk segera dibenahi. Ruas jalan yang tidak begitu mulus tidak hanya dirasakan oleh masyarakat di kabupaten atau kota lain di Benua Etam, bahkan Ibu Kota Provinsi Kaltim yakni Samarinda turut merasakan tidak nyamannya infrastruktur jalan di pinggiran kota.
Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Nidya Listiyono mengungkapkan, ada beberapa proyek perbaikan jalan di Samarinda yang sampai saat ini tidak kunjung usai. Pertama ada ruas jalan menuju Kelurahan Makroman, Kecamatan Sambutan yang proses perbaikannya belum kunjung usai.
“Ada juga perbaikan jalan yang belum selesai di jalan poros antara Samarinda menuju Kecamatan Sangasanga, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar),” kata Nidya yang merupakan legislator daerah pemilihan (Dapil) Samarinda, Kamis (30/3).
Tidak sampai disitu, pria yang karib disapa Tiyo itu juga menyinggung minimnya lampu penerangan jalan umum (LPJU) di ruas jalan menuju Bandara APT Pranoto Samarinda. Imbasnya, akses menuju obyek vital tersebut sangat gelap gulita jika dilalui saat malam hari.
“Kami mendorong agar Pemprov Kaltim bisa menyediakan penerangan jalan di kawasan tersebut,” tegasnya.
Terakhir, Politisi Golkar ini meminta Pemprov Kaltim untuk segera memberikan hak masyarakat atas ganti rugi lahan milik mereka di Ring Road II. Karena belum ada menerima biaya ganti rugi, masyarakat mengambil sikap untuk menutup akses kendaraan bermuatan besar itu sehingga kendaraan tersebut harus lewat jalur perkotaan.
“Akibatnya kan hampir seluruh jalan di Samarinda jadi macet. Jadi kami harap Pemprov segera menangani ini,” tutupnya. (NF/Adv/DPRDKaltim)