HarianBorneo.com, SAMARINDA – Angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia terus meningkat di setiap tahunnya. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI pada 26 Maret 2024 kasus DBD di Indonesia dilaporkan mencapai 53.131 kasus.
Sementara itu, kasus kematian akibat DBD dilaporkan mencapai 404 orang. Kasus DBD kembali mengalami peningkatan pada pekan berikutnya sebanyak 60.296 kasus dengan angka kematian sebanyak 455 kasus.
Menanggapi hal tersebut, Anggota DPRD Kaltim, Andi Satya Adi Saputra menyebut bahwa meningkatnya kasus tersebut biasanya terjadi pada musim pancaroba
“DBD sering muncul saat musim pancaroba, dari November hingga April. Kita harus proaktif dengan memeriksa genangan air, tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti,” jelasnya.
Andi satya sapaan akrabnya, menilai bahwa langkah yang perlu dilakukan ialah dengan rutin melakukan pengecekkan, fogging atau penyemprotan insektisida juga harus dilakukan secara teratur di daerah-daerah yang banyak ditemukan kasus DBD.
“Tindakan ini sangat penting agar penyebaran penyakit bisa segera dihentikan dan tidak semakin meluas,” terang Andi Satya.
Dirinya juga mengapresiasi langkah inovatif yang telah diambil oleh pemerintah Provinsi Kaltim dengan menjadi lokasi pilot project vaksinasi untuk pencegahan DBD.
Lebih lanjut kata Andi Satya, program vaksinasi ini kini diperuntukkan bagi anak-anak usia sekolah, khususnya mereka yang berusia di bawah 10 tahun. Dirinya berharap vaksinasi ini dapat memberikan dampak positif, terutama dalam menekan angka kematian akibat DBD.
“Kami berharap vaksinasi DBD efektif di anak-anak, sehingga dapat menurunkan angka kejadian dan kematian akibat penyakit ini di Kaltim,” pungkasnya. (Rd/Adv/DPRDKaltim)