HarianBorneo.com, SAMARINDA – Panitia Khusus (Pansus) Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan, menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kaltim dan Biro Hukum Setdaprov Kaltim, guna membahas materi muatan Raperda tentang pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan di ruang rapat gedung E lantai 1 kantor DPRD Kaltim, Senin (13/3).
Rapat dipimpin oleh wakil ketua pansus, Salehuddin, didampingi anggota pansus yakni Harun Al Rasyid dan Sutomo Jabir. Sementara dari Badan Kesbangpol Kaltim diwakili oleh Fatimah selaku Kabid Wasbang dan Rachmadiana selaku Perancang PUU Ahli Muda Biro Hukum Setdaprov Kaltim.
Salehuddin mengatakan, pertemuan ini merupakan kesempatan pertama pansus untuk melakukan RDP dengan instansi terkait. Harapannya, dia ingin mendapatkan masukan secara detail dari biro hukum dan Kesbangpol.
“Terkait dengan nomenklatur beberapa istilah kemudian nomenklatur struktur dari perda ini, ya kita konsultasikan tadi dengan biro hukum kemudian beberapa masukan termasuk bagaimana proses pelaksanaan pendidkan Pancasila dan wawasan kebangsaan yang selama ini diampu oleh Badan Kesbangpol,” ujar Salehuddin.
Menurut politilkus partai Golkar ini, pansus sidah mendapatkan gambaran terkait kegiatan pendidikan Pancasila dan wawasan kebangsaan ternyata masih mainim.
“Itu sudah bisa kita pastikan dengan pembiayaan atau pendanaan kecil kemudian programnya cuma dalam satu tahun ada beberapa titik saja dilakukan proses realisasi itu,” sebutnya.
Ia mengatakan bahwa perda tersebut diharapkan mampu menjadi supervisi program yang ada di Kesbangpol. Bahkan perda itu tidak hanya dilibatkan pada kesbangpol, tapi juga pada perangkat daerah lain selama tugas dan fungsinya ada berkaitan dengan proses pendidikan Pancasila dan wawasan kebangsaan.
“Termasuk misalnya Diskominfo, karena didalam rancangan perda yang kita akan bahas ini memang khusus untuk penyebarluasan informasi terkait dengan pendidikan Pancasila dan wawasan kebangsaan. Kita membutuhkan tugas dan fungsi Diskominfo Kalimantan Timur,” katanya.
Termasuk beberapa sasaran, lanjutnya, sesuai dengan Permendagri nomor 71 tahun 2012 tentang pedoman pendidikan wawasan kebangsaan, dimana sasarannya yang akan didorong kedepannya adalah ASN dan non ASN, organisasi masyarakat, tokoh masyarakat, serta organisasi politik.
Saleh menekankan, pada RDP yang akan datang, pihaknya akan memanggil stakehilder lebih banyak lagi. Dengan masukan yang beragam, otomatis akan memperkaya draf rancangan perda ini dan mengakomodir beberapa masukan yang mungkin selama ini belum tercakup lewat Pergub terkait pendidikan wawasan kebangsaan itu.
“Mudah-mudahan proses penyempurnaannya bisa lebih cepat dan bisa menjangkau. Pada intinya perda ini akan memperkuat proses kerja-kerja perangkat daerah terutama dengan pendidikan Pancasila dan wawasan kebangsaan,” pungkasnya. (NF/Adv/DPRDKaltim)