HarianBorneo.com, SAMARINDA – Minimnya jumlah tenaga kesehatan (Nakes) dan dokter spesialis di Benua Etam menyebabkan pelayanan kesehatan masih belum maksimal. Masalah ini diungkapkan oleh Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Salehuddin.
Legislator Dapil Kutai Kartanegara (Kukar) ini membeberkan bahwa pihaknya telah melakukan rapat dengan Dinas Kesehatan untuk membahas revitalisasi struktur organisasi kesehatan di Bumi Etam seperti beberapa output rekomendasi, hingga pemanfaatan kesehatan yang baik, serta proses pembangunan bidang kesehatan di Bumi Etam untuk tahun 2024-2026.
“salah satu pembahasan yang disoroti yakni berkaitan dengan isu sumber daya manusia (SDM) bidang kesehatan. Untuk SDM nakes rupanya beberapa unit pelayanan kesehatan di Kaltim masih kekurangan, baik itu di rumah sakit maupun layanan puskesmas,” ungkap Saleh, Kamis (23/3).
Politisi Golkar ini menekankan bahwa isu SDM bidang kesehatan tersebut tidak boleh dipandang sebelah mata. Harus ada solusi konkret untuk pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat Kaltim. Imbas dari masalah ini, banyak masyarakat yang tidak bisa terlayani dengan baik hanya karena keterbatasan nakes dan dokter-dokter spesialis. Contohnya itu seperti di Kukar, Paser, Kutim dan beberapa kabupaten lainnya.
“Daya sentuh terhadap pelayanan kesehatan di kabupaten/kota masih terbatas. Kalau bisa ada pelayanan kesehatan dan rumah sakit daerah di kabupaten/kota. Harapannya, ada sinkronisasi, monitoring dan evaluasi secara berkala antara dinas kesehatan kabupaten/kota dengan provinsi, antara dinas kesehatan provinsi dan masing-masing rumah sakit daerah,” sarannya.
Selain itu, Saleh juga menyinggung pengentasan persoalan isu-isu di bidang kesehatan lainnya, seperti masih tingginya angka stunting di beberapa kabupaten/kota di Kaltim, serta kasus kematian ibu dan anak di Kaltim yang masih masih tinggi dibandingkan angka Nasional. (NF/Adv/DPRDKaltim)