HarianBorneo.com, TENGGARONG – Pemekaran Kelurahan Mangkurawang yang dijadwalkan berlangsung pada tahun 2025 tidak hanya bertujuan untuk mempermudah administrasi, namun juga untuk menangani masalah banjir yang selama ini mengancam kawasan ini. Wilayah Mangkurawang yang kerap terendam air saat musim hujan diharapkan mendapatkan penanganan yang lebih efektif dengan adanya pemekaran yang lebih fokus dan alokasi dana yang tepat sasaran.
Lurah Mangkurawang, Ardianysah, menjelaskan bahwa dengan pemekaran, penanggulangan banjir bisa lebih terfokus pada wilayah-wilayah yang paling rawan terendam. “Kami telah melakukan normalisasi sungai dan pembersihan saluran air secara rutin, namun dengan pemekaran, kami akan memiliki anggaran yang lebih jelas dan teralokasi dengan baik untuk menanggulangi banjir,” ujarnya pada Minggu (10/11/2024).
Pemekaran ini memberi harapan baru untuk Mangkurawang Darat, yang akan mendapatkan anggaran sebesar Rp 2 miliar untuk pembangunan infrastruktur dan mitigasi bencana. Dengan dana tersebut, kawasan ini diharapkan tidak hanya berkembang dari sisi ekonomi, tetapi juga lebih aman dari risiko banjir yang selama ini mengganggu warga. “Dana ini adalah peluang besar untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman. Kami sangat optimis ini akan membawa perubahan yang signifikan,” tambah Ardianysah.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kukar, Hadi Darmawan, mendukung penuh pemekaran ini sebagai solusi dalam mengatasi masalah banjir yang sudah lama menjadi tantangan besar bagi wilayah Mangkurawang. Dengan alokasi dana yang lebih terfokus, pihaknya berharap upaya penanggulangan banjir dapat dilakukan dengan lebih efektif dan terencana. (VY/Adv/DiskominfoKukar)