HarianBorneo.com, SAMARINDA – Transformasi besar di sektor layanan kesehatan Kota Samarinda resmi dimulai. Pemerintah Kota Samarinda menggelar tahapan awal penting berupa Aanwijzing Lelang Tahap I untuk Proyek Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dalam pengembangan RSUD Inche Abdoel Moeis.
Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Fugo Samarinda pada Senin (28/04/2025) dan menjadi penanda masuknya kota ini dalam skema investasi kesehatan modern.
Acara ini menghadirkan konsorsium pemenang lelang, yakni Plenary Group bersama PT Aspen Medical Group Indonesia, yang mendapatkan paparan teknis menyeluruh dari tim KPBU serta panitia pengadaan.
Penjelasan tersebut mencakup aspek teknis konstruksi, manajemen operasional, hingga skema pembiayaan jangka panjang.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, yang hadir langsung, menyampaikan bahwa proyek KPBU ini menjadi tonggak sejarah dalam pengembangan layanan rumah sakit di daerah.
“Proyek ini bukan sekadar renovasi atau pembangunan fisik, melainkan lompatan besar menuju sistem layanan kesehatan dengan standar internasional,” ungkapnya.
Ia juga menyoroti pentingnya dukungan dari sejumlah institusi pusat, seperti Kementerian Keuangan, PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) yang selama ini menjadi mitra strategis Pemkot dalam proyek ini.
Menurutnya, kehadiran mereka menjadi penegas keseriusan proyek ini sebagai bagian dari agenda nasional di sektor kesehatan.
Andi Harun menambahkan bahwa keberhasilan proyek KPBU RSUD IA Moeis tidak bisa dilepaskan dari upaya menciptakan iklim investasi yang ramah.
Ia menegaskan bahwa Samarinda telah bertransformasi menjadi kota yang lebih terbuka, dengan sistem birokrasi yang semakin sederhana, transparan, dan efisien.
“Investor, terutama dari luar negeri, tidak semata-mata melihat insentif fiskal. Mereka lebih tertarik pada kepastian hukum, efisiensi administrasi, dan jaminan dukungan dari pemerintah daerah,” tuturnya.
Selama dua setengah tahun terakhir, Andi Harun mengaku pihaknya bekerja keras untuk membenahi sistem pemerintahan agar dapat meyakinkan mitra strategis dan calon investor.
“Yang ingin kita bangun adalah rasa aman dan kepercayaan. Begitu investor merasa dihargai dan difasilitasi, maka separuh jalan menuju realisasi proyek sudah kita lewati,” tambahnya.
Lebih dari sekadar pembangunan fasilitas, proyek KPBU RSUD IA Moeis menjadi simbol komitmen Pemkot dalam menghadirkan layanan kesehatan yang tidak hanya layak, tetapi juga setara dengan rumah sakit kelas dunia.
“Transformasi ini diharapkan akan berdampak langsung pada kualitas hidup masyarakat Samarinda, sekaligus menjadi model bagi kota-kota lain di Indonesia,” tukasnya. (Adv/RD)











