HarianBorneo.com, SAMARINDA – Angka Putus sekolah masih tinggi di Benua Etam, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Puji Setyowati mendorong Pemprov Kaltim melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) untuk menangani permasalahan tersebut.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, angka penyelesaian pendidikan pada tingkat SMA/sederajat masih cukup tinggi, yakni sekitar 74,26 persen. Faktor yang melatarbelakangi fenomena ini adalah kemampuan ekonomi orangtua, serta kurangnya perhatian orangtua kepada anak mengenai pentingnya peran pendidikan.
“Harusnya pemerintah bisa mengatasi faktor-faktor yang melatarbelakangi tingginya angka putus sekolah, sehingga angka tersebut dapat ditekan,” tekan Puji, Minggu (26/2).
Puji menilai, pendidikan wajib 12 tahun merupakan hal yang sangat penting untuk dilalui seluruh anak di Kaltim dalam upaya membangun kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM). Oleh sebab itu, ia berharap pendidikan 12 tahun dapat menjadi kewajiban bersama antara OPD dan DPRD Kaltim serta seluruh stakeholder terkait untuk saling bekerjasama.
“Ini perlu penanganan dan antisipasi yang harus dilakukan, jangan sampai anak-anak kita masih banyak yang mengalami putus sekolah,” singgung Politisi Demokrat ini.
“Makanya kami mendorong agar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim dapat menyediakan terobosan program yang berkaitan dengan mengentaskan persoalan angka putus sekolah,” tandasnya. (NF/Adv/DPRDKaltim)