HarianBorneo.com, SAMARINDA – Terpilihnya salah satu wilayah di Kaltim menjadi ibu kota negara (IKN) tentu menjadi peluang bagi tenaga kerja lokal untuk meraup kesempatan kerja. Tetapi kualitas sumber daya manusia (SDM) di Benua Etam masih jauh kualitasnya dibandingkan SDM di pulau lain seperti Jawa.
Melihat problematika tersebut, Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis menuntut agar masyarakat bisa meningkatkan kompetensi, sehingga kualitas SDM di Benua Etam tidak kalah bersaing ketika IKN telah dipindah.
“Sebagai penyangga IKN, kita (masyarakat Kaltim) harus bisa memanfaatkan peluang itu dengan melakukan percepatan pada sektor pendidikan untuk meningkatkan SDM dan kompetensi tenaga kerja lokal,” ucap Ananda, Minggu (5/2).
Politisi PDI-P ini menekankan, peningkatan kualitas SDM Kaltim harus betul-betul disiapkan dari sekarang, sehingga bisa bersaing dengan para pendatang yang bermigrasi ke Kaltim.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kata Ananda, ada 16 ribu pekerja konstruksi yang datang pada bulan Februari dan Maret untuk pembangunan di IKN. Semoga dengan dimulainya pembangunan IKN bisa mendapatkan banyak manfaat untuk masyarakat Indonesia, khususnya untuk masyarakat Kaltim.
Pemerintah Provinsi Kaltim sendiri saat ini tengah getol untuk meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan formal maupun informal yang ada di Kaltim, contohnya sertifikasi melalui Balai Latihan Kerja di masing-masing kabupaten/kota.
“Pemprov Kaltim saat ini cukup memperhatikan sektor pendidikan. Apalagi anggaran pendidikan tahun 2023 ini sebesar Rp3 triliun. Melihat Anggaran pendidikan yang begitu besar diharapkan bisa mempengaruhi peningkatan kualitas pendidikan di Kaltim,” imbuhnya.
Untuk meningkatkan kualitas SDM itu sendiri, Ananda menyarankan untuk melengkapi fasilitas pendidikan seperti gedung, tenaga pendidik dan yang lainnya, mengingat sarana dan prasarana sangat penting untuk menunjang peningkatan SDM di Benua Etam. (NF/Adv/DPRDKaltim)