HarianBorneo.com, SAMARINDA – Hingga saat ini menjadi kekhawatiran besar bagi setiap daerah, dengan adanya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dapat berdampak terhadap lajunya inflasi. Bahkan efeknya bisa berkepanjangan jika tidak segera ditangani dengan penanganan yang tepat.
Namun dari Pemerintah Pusat telah mengamanahka, agar setiap daerah berkontribusi dalam menekan lajunya inflasi di daerahnya masing-masing. Perihal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.07/2022 tentang Belanja Wajib Dalam Rangka Penanganan Dampak Inflasi Tahun 2022, serta Surat Edaran (SE) Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor 500/4825/SJ tentang Penggunaan Belanja Tak Terduga dalam rangka Pengendalian Inflasi di Daerah.
Hal ini kemudian ditindaklanjuti kembali dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) kota. Dalam hal ini pihak tersebut langsung mengambil langkah-langkah strategis dalam pengendalian inflasi melalui High Level Meeting (HLM) TPID Samarinda yang berlangsung Kamis (22/9/2022) siang, di gedung Balai Kota. Dalam hal ini dipimpin oleh Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi.
Orang nomor dua di Samarinda ini mengaku memang saat ini daerah perlu mengambil langkah cepat untuk menyikapi kelonjakan inflasi. Salah satunya ia meminta kepada warga, untuk sama-sama membiasakan budaya tanam cabai dan budi daya ikan di pekarangan rumah.
“Itu karena harus diakui kondisi saat ini kita lagi dalam keadaan yang tidak baik-baik aja, semua serba sulit, sehingga diperlukan langkah untuk meningkatkan daya beli masyarakat,” ujarnya.
Usai menghadiri rapat belum lama ini, Rusmadi langsung mengintruksikan kepada Asisten 1 dan 2 Kota Samarinda agar segera memastikan penyaluran bantuan dari pemkot kepada masyarakat terdampak . Sebab hal itu juga bersumber dari dana alokasi umum dan dana bagi hasil yang dipotong dua persen untuk keperluan bantuan sosial betul-betul bisa tersalurkan kepada warga terdampak berdasarkan data makro dan mikro by name dan by address.
“Termasuk OPD teknis yang terkait dengan hal ini bisa segera menindaklanjuti dengan melakukan aksi di lapangan dan buka sekedar konsep,”pungkas Rusmadi.(Im/Adv)