HarianBorneo.com, SAMARINDA – Beberapa tahun belakangan ini, sektor pertambangan dan mineral masih mendominasi pertumbuhan ekonomi di Benua Etam.
Berdasarkan data pada tahun 2022 saja, ekonomi Kaltim meningkat sebesar 4,48 persen dibandingkan tahun 2021 yang hanya sebesar 2,55 persen. Namun peningkatan tersebut masih didominasi pada sektor pertambangan dan mineral.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPRD Kaltim, Muhammad Samsun mengatakan bahwa peningkatan pertumbuhan ekonomi pada sektor batubara saat itu terjadi karena adanya lonjakan harga batu bara.
“Sektor batu bara dan mineral mendongkrak pertumbuhan ekonomi yang luar biasa pada tahun 2021 ke 2022,” sebut Samsun.
Bahkan Samsun menilai bahwa apabila sektor batubara dan mineral masih mendominasi pada tahun depan, diproyeksikan bahwa perekonomian Kaltim masih akan terus tumbuh signifikan. Walaupun begitu, Legislator Karang Paci ini tidak ingin Kaltim terlalu bergantung dengan sumber daya alam (SDA) yang tidak terbarukan tersebut.
Ia mengusulkan supaya Pemprov Kaltim dapat memperhatikan sektor lain yang bersifat jangka panjang untuk menopang pertumbuhan ekonomi. Contohnya pariwisata, pertanian, jasa dan lain-lain.
“Sektor ini harus kita optimalkan. Hanya saja hingga saat ini belum ada keseriusan menuju kearah sana. Kalau benar-benar diterapkan, Itu akan membuat ekonomi kita semakin sehat daripada hanya ditopang satu sektor saja,” tuturnya.
Politisi PDI Pejuangan itu menilai bahwa sektor seperti pariwisata, pertanian maupun lainnya memiliki peluang yang cukup terbuka luas. Hanya saja jika tidak digenjot maka potensi itu akan tenggelam begitu saja. (NF/Adv/DPRDKaltim)