HarianBorneo.com, SAMARINDA – Wakil Ketua DPRD Provinsi Kaltim, Muhammad Samsun, meminta alokasi anggaran di sektor pertanian dapat ditingkatkan. Ia menilai, untuk saat ini alokasi pertanian hanya dianggarkan sebesar Rp 117 miliar.
“Artinya hanya sekitar tujuh persen dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) provinsi, harapannya untuk mengarah sektor unggulan, minimal dialokasikan 20 persen,” tegas Samsun, Jumat (3/3).
Samsun menuturkan, untuk mengarahkan sektor pertanian menjadi unggulan, minimal alokasi anggarannya sebesar 20 persen dari total APBD sebagaimana di sektor pendidikan dan kesehatan, sehingga itu selaras dengan visi misi Gubernur Kaltim untuk mewujudkan Kaltim Green.
Politisi PDI-P ini menegaskan, kalau hanya ingin berkoar-koar untuk mewujudkan Kaltim Green dan juga bercita-cita mendaulatkan pangan di Kaltim, sementara Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) tidak sejalan dengan pengalokasian anggaran sektor yang ingin diunggulkan dengan nilai yang sedikit, maka hal itu pasti jauh dari harapan.
“Ingin mendaulatkan pangan, tapi RKPD untuk alokasi pertanian masih minim. Kalau kata pepatah itu ibarat jauh panggang dari api, tak akan ketemu visi tersebut,” ungkapnya.
Samsun menjelaskan, pertanian sangat vital pengaruhnya bagi kesejahteraan dan kedaulatan pangan masyarakat lokal, karena ke depan nanti kebutuhan pangan seharusnya tidak perlu lagi memasok dari luar daerah mengingat lahan pertanian di Kaltim masih sangat luas. Sementara itu, hal yang menggairahkan adalah keberadaan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang menjadi peluang besar.
“Swasembada pangan di pusaran IKN adalah sesuatu yang mesti dipikirkan sekarang juga. Dengan menggarapnya secara serius, jika memang ingin mengunggulkan hasil pangan lokal, maka anggaran bisa diprioritaskan pada sektor pertanian supaya mencerminkan visi dan misi Pemerintah Daerah itu sendiri mewujudkan Kaltim Green,” tutup Samsun. (NF/Adv/DPRDKaltim)