HarianBorneo.com, SAMARINDA – Sebanyak 130 orang guru Sekolah Menengah Atas (SMA) yang telah berhasil lolos dalam passing grade pada tes Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Kaltim beberapa waktu lalu masih belum mendapatkan kejelasan.
Hingga kini mereka belum mendapat kepastian formasi atau penempatan untuk mengajar. Sebelumnya, para guru ini telah membentuk wadah berupa Forum Guru Lolos Passing Grade (FGLPG) Kaltim. Mereka pun menyambangi Legislator Karang Paci untuk menyuarakan aspirasinya dan bertemu dengan instansi terkait yang menangani.
Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis mengungkapkan, pihaknya akan berkonsultasi dengan Pemerintah Pusat, dalam hal ini, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB), mengingat regulasinya PPPK ini ada pada Pemerintah Pusat,” Sabtu (4/2).
Para guru ini, lanjut Ananda, merupakan ujung tombak yang bisa menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul, berprestasi, serta berkompeten bagi generasi penerus bangsa Indonesia kedepannya. Oleh sebab itu, permasalahan ini menjadi perhatian bagi DPRD Kaltim dan harus ada kejelasan terhadap guru yang lolos passing grade tersebut.
Bukan tanpa alasan Politisi PDI-P ini berkata demikian, mengingat persoalan ini sudah terlalu berlarut-larut hingga bertahun-tahun dan membuat dirinya sedih karena 130 guru yang sudah lolos passing grade itu tak kunjung mendapat formasinya.
Dia pun merasakan kegelisahan guru yang hingga kini tidak tahu penempatannya dimana dan menyatakan keinginannya agar para guru ini dapat di tangani secara cepat dan mendapatkan formasi yang jelas.
“Supaya para guru ini dapat melaksanakan tugasnya dalam memberikan ilmu pengetahuan serta keterampilan bagi penerus bangsa dan jadikankan SDM yang unggul di segala bidang,” tutupnya. (NF/Adv/DPRDKaltim)