HarianBorneo.com, SAMARINDA – Wali Kota Samarinda, Andi Harun, secara resmi membuka Ruang Publik Berketahanan Iklim 2025 yang berlokasi di kawasan Jembatan Nibung, Pasar Segiri, Jalan Pahlawan, Senin (19/5/2025).
Peresmian ini menjadi langkah nyata Pemerintah Kota dalam memperkuat infrastruktur hijau sekaligus merespons perubahan iklim yang semakin nyata dampaknya di kawasan perkotaan.
Dalam sambutannya, Andi Harun menyampaikan bahwa ruang publik seperti ini bukan sekadar tempat berkumpul atau bersantai, namun juga menjadi bagian dari strategi adaptasi kota terhadap kondisi iklim ekstrem.
Ia menekankan pentingnya menciptakan ruang yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga inklusif dan tangguh secara sosial.“Kota perlu menyiapkan diri terhadap risiko iklim yang makin tidak menentu. Ruang publik harus dirancang sebagai solusi adaptif terhadap hal tersebut,” ujarnya.
Menurutnya, keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) harus dilihat lebih dari sekadar elemen estetika kota. Ruang-ruang ini punya peran strategis dalam meningkatkan kualitas udara, mengendalikan suhu lingkungan, serta membangun kesadaran ekologis di tengah masyarakat.
Andi Harun juga menekankan bahwa pembangunan ruang publik tidak cukup berhenti di infrastruktur, namun perlu dikelola bersama secara berkelanjutan. Ia menyebut, pemeliharaan ruang hijau adalah tanggung jawab kolektif antara pemerintah dan warga.
“Ini bukan hanya soal membangun taman, tapi bagaimana ruang ini bisa menghidupkan partisipasi warga, memperkuat ketahanan sosial, dan menginspirasi gaya hidup yang lebih peduli lingkungan,” jelasnya.
Ia pun berharap ruang publik tersebut bisa menjadi model yang mengusung prinsip keberlanjutan dan bisa direplikasi di wilayah lain di Samarinda. Terakhir, Andi Harun mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk turut menjaga dan memanfaatkan ruang ini secara bijak.
“Mari jaga bersama keberadaan RTH ini agar terus lestari dan memberikan manfaat jangka panjang bagi kota kita,” tukasnya. (Adv/RD)











