HarianBorneo.com, SAMARINDA – Pemerintah Kota Samarinda menyampaikan langkah-langkah pengawasan ketat terhadap pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahun Ajaran 2025 melalui konferensi pers yang digelar di Anjungan Karangmumus, Balai Kota Samarinda, pada Senin (02/06/2025).
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, didampingi pejabat dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Bagian Hukum Setda Kota Samarinda, menegaskan bahwa penerimaan siswa baru tahun ini akan dikawal ketat agar berlangsung bersih dari praktik-praktik yang tidak sesuai aturan.
“Penerimaan murid baru tahun ini harus berjalan tanpa tekanan, intervensi, maupun permainan yang merugikan hak peserta didik. Tim pengawasan telah dibentuk dan bertanggung jawab langsung kepada saya,” ujar Andi Harun dalam pernyataannya.
Langkah ini diambil sebagai tindak lanjut atas berbagai laporan masyarakat di tahun-tahun sebelumnya yang menyoroti adanya potensi penyimpangan dalam proses seleksi siswa.
Pemerintah kota, katanya, ingin memastikan bahwa semua anak di Samarinda memiliki peluang yang adil untuk mengakses pendidikan.
Sebagai bagian dari sistem pengawasan tersebut, Pemkot menyediakan kanal resmi bagi masyarakat yang ingin menyampaikan laporan atau keluhan.
Warga dapat mengajukan pengaduan melalui nomor WhatsApp 0852-4646-3799, laman resmi inspektoratsamarindakota.go.id, akun Facebook “Inspektorat Samarinda,” serta Instagram “@inspektoratsamarinda.” Seluruh laporan diharapkan disertai bukti agar bisa ditindaklanjuti secara tepat.
Adapun penerimaan siswa tahun ini akan tetap mengacu pada empat jalur seleksi, yakni jalur zonasi (domisili), jalur afirmasi bagi peserta dari keluarga kurang mampu dan penyandang disabilitas, jalur prestasi, dan jalur perpindahan tugas orang tua.
Andi Harun menegaskan bahwa seluruh proses tersebut akan diawasi dengan prinsip zero tolerance terhadap pelanggaran.
“Tidak ada ruang bagi penyimpangan. Kami akan mengambil tindakan hukum yang tegas jika ditemukan pihak-pihak yang mencoba memanfaatkan sistem ini untuk keuntungan pribadi,” tegasnya.
Ia juga mengakui bahwa SPMB di Samarinda belum sepenuhnya sempurna, namun pemerintah terus berkomitmen untuk melakukan pembenahan secara bertahap.
“Kita tahu masih ada tantangan. Tapi komitmen kami adalah melakukan perbaikan berkelanjutan demi memastikan akses pendidikan yang merata dan adil,” sambungnya.
Di akhir konferensi, Andi Harun mengajak seluruh pihak, terutama orang tua dan warga untuk aktif memantau dan ikut menjaga integritas proses penerimaan siswa baru ini.
“Tanpa partisipasi masyarakat, pengawasan tidak akan optimal. Mari kita kawal bersama agar proses ini berjalan jujur, adil, dan menjadi langkah awal menuju peningkatan kualitas pendidikan di Samarinda,” tukasnya. (Adv/RD)











