HarianBorneo.com, SAMARINDA – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda saat ini tengah berencana melakukan penambahan anggaran sebesar Rp152 miliar guna melanjutkan revitalisasi Pasar Pagi tahap kedua, yang ditargetkan selesai pada Mei 2025.
Rencana penambahan anggaran ini guna melengkapi fasilitas bangunan dan mempersiapkan kios-kios agar segera dapat ditempati.
Namun, rencana dari Pemkot Samarinda tersebut menuai tanggapan dari Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Abdul Rohim. Dirinya mengungkapkan bahwa pihaknya belum menerima informasi terkait adanya penambahan anggaran maupun rencana revitalisasi tahap kedua tersebut.
“Justru kami mau meminta pemkot untuk menjelaskan terkait wacana penambahan anggaran sebesar Rp152 miliar ini,” ungkapnya.
Rohim sapaan akrabnya, menyoroti bahwa proyek revitalisasi Pasar Pagi yang dimulai pertengahan 2024 seharusnya sudah rampung pada Desember 2024, sesuai janji kontraktor.
Namun, adanya lanjutan proyek dan kebutuhan tambahan anggaran sebesar itu memunculkan tanda tanya.
“Kami berharap pemkot segera berkoordinasi dengan DPRD untuk menjelaskan faktor yang menjadi dasar adanya revitalisasi tahap kedua ini,” jelas Rohim.
Menurutnya, koordinasi yang baik dapat menciptakan transparansi, tidak hanya untuk DPRD tetapi juga bagi masyarakat. Rohim menilai bahwa jika penambahan anggaran disebabkan oleh kebutuhan material tambahan yang mendesak, maka hal tersebut dapat dimaklumi.
Namun, jika ditemukan indikasi keteledoran dalam perencanaan, pihaknya akan mengambil tindakan lebih lanjut.
“Apakah memang ada urgensi penting sehingga perlu tambahan anggaran sebesar itu, atau jangan-jangan ada kesalahan dalam perencanaan yang perlu dievaluasi,” tandasnya. (RD/Adv/DPRDSamarinda)