HarianBorneo.com, SAMARINDA – Setiap tahunnya Pemkot Samarinda mengupayakan untuk menambah gedung maupun renovasi sejumlah sekolah yang memerlukan perbaikan. Namun hingga saat ini masih ada saja sekolah yang dinilai kurang berdasarkan infrastrukturnya.
Padahal dalam setiap pengesahana APBD, untuk bidang pendidikan wajib disisihkan 20 persen. Hal inilah yang menjadi sorotan Wakil Ketua III DPRD Kota Samarinda, Samri Shaputra. Sebab setiap tahunnya dari dari Komisi III selalu mendorong agar semua sekolah mendapatkan fasilitas yang layak.
“Namun saat ini anggaran yang dimiliki pemkot belum mencukupi jika harus mengcover seluruh perbaikan maupun pembangunan,” ungkapnya, Jumat (2/9/2022).
Tak heran dalam setiap penyusunan selalu ada kegiatan yang dibiaya berdasarkan skala perioritas. Namun ia tetap menaruh perhatian terhadap kepemimpinan saat ini, agar senantiasa mengutamakan pemenuhan fasilitas pendidikan.
“Tapi soal kemampuan anggaran inilah yang tidak bisa dipaksakan,” terang Politisi PKS ini.
Beda ceritanya dengan sekolah swasta selama ini porsi yang sama. Namun mereka memiliki hibah yang berbeda. Seperti yang belum lama ini disorot Wali Kota Samarinda Andi Harun.
“Beberapa sekolah swasta memang terbutki ada menerima hibah dari pemerintah. Tapi selama ini yang banyak dari Bankeu dari pemerintah provinsi,” sebutnya.
Sementara ia sendiri selama ini pemkot juga selalu memberikan baik itu dana pada sekolah negeri dan hibah untuk swasta untuk perbaikan infrastruktur sekolah. “ Ada seperti rehab ringan dan bantuan lainnya,” demikian Samri.(Im/Adv)