HarianBorneo.com, SAMARINDA – Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda melakukan rapat bersama Dinas Sosial Kota Samarinda membahas terkait persoalan angka miskin extreme yang belum menurun.
Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Sri Puji Astuti, menjelaskan bahwa pemerintah Kota Samarinda telah membentuk tim percepatan penurunan angka kemiskinan ekstrim yang dipimpin oleh Wakil Walikota.
“Di Samarinda itu ada tim percepatan penurunan angka kemiskinan ekstrim yang di ketuai oleh bapak Wakil Walikota dan itu tidak hanya dilakukan oleh Dinas Sosial, tetapi ada lebih dari 10 OPD yang menangani itu termasuk Dinsos, Diskes, Disdik, Dinas Koperasi dan UMKM, Disnaker dan sebagainya,” ujarnya.
Sri Puji juga membeberkan bahwa data kemiskinan dibagi menjadi dua, yaitu dari Kementerian Sosial dan Kementerian PMK. Data kemiskinan ekstrim berasal dari Kementerian PMK, dan setelah diverifikasi, hanya terdapat 1232 Keluarga (KK) yang terdaftar sebagai miskin ekstrim dari total 1329 KK yang awalnya terdata.
Lanjutnya, Puji juga menyampaikan bahwa Kota Samarinda memiliki data miskin extreme semula itu ada 9000-an, dan saat ini setelah diverifikasi dan divalidasi oleh dinas Kominfo itu ternyata hanya tinggal 1232 KK yang dipasangkan stiker dari 1329 KK yang terdata saat ini.
Lebih Lanjut, dirinya menerangkan bahwa saat ini pemerintah kota juga sudah berusaha menjalankan program program yang dapat menekan miskin extreme yang ada di Kota Samarinda saat ini di tahun 2023
“terkait program program yang sudah dijalankan oleh Pemerintah Kota di tahun 2023. Mulai dari bantuan ke 1679 siswa, subsidi air sebanyak 82 KK, BPJS Kesehatan 1700, dan 75 jiwa yang diberikan sembako melalui program probebaya,” jelasnya
Sri Puji menegaskan bahwa pada tahun 2024, sebanyak 1329 keluarga akan menerima bantuan sosial non-tunai sebesar 300 ribu rupiah per bulan selama 10 bulan. Program ini dijadwalkan diluncurkan pada awal bulan Mei dan berlangsung hingga bulan November.
Dengan langkah-langkah ini, DPRD Kota Samarinda dan pemerintah setempat berharap dapat memberikan dampak positif dan signifikan dalam menanggulangi kemiskinan ekstrim di kota ini. (MR/Adv/DPRDSamarinda)