HarianBorneo.com, SAMARINDA – Menuju digitalisasi penuh, pihak Bandara APT Pranoto Samarinda menerapkan sistem pembayaran parkir nontunai mulai 1 April mendatang.
Langkah ini disambut positif oleh Ketua Komisi II DPRD Kota Samarinda, Fuad Fakhruddin, yang melihatnya sebagai kemajuan signifikan di era digital. “Kalau kita bicara digitalisasi, memang mau tidak mau sekarang masyarakat sudah harus melek termasuk salah satu contoh pembayaran nontunai,”jelasnya.
Fuad juga menyebutkan manfaat dari penggunaan e-money dan pembayaran elektronik lainnya dalam mengurangi tingkat kebocoran. Meskipun mengakui bahwa beberapa warga mungkin masih membutuhkan bantuan dalam memahami sistem tersebut, dia yakin bahwa dengan adanya pendamping, pengguna akan semakin terbiasa dengan teknologi ini.
“Salah satu contoh saja, ketika pemberlakuan pembayaran tol nontunai, ternyata luar biasa efeknya dan kebocoran tidak terjadi,” ucapnya.
Meskipun demikian, Fuad menyoroti kendala yang mungkin dihadapi dalam penerapan digitalisasi, terutama terkait dengan kekuatan jaringan internet. Namun, dia tetap optimis bahwa masyarakat akan terus beralih ke cara pembayaran yang lebih canggih dan efisien.
Lebih lanjut, Fuad menyampaikan bahwa sebagian warga masih ada yang belum mengerti. Tapi, jika ingin berpergian tentunya ada pendamping yang memahami sistem elektronik tersebut.
“Itu yang dampingi mereka pasti tahu juga lah soal digitalisasi. Mau tidak mau memang kita harus melek terhadap itu dan sudah zamannya ya kan,” tuturnya.
Menurutnya, yang menjadi kendala menurut Fuad tentang kekuatan internetnya. Sebab, gangguan yang sering muncul terkait dengan jaringan yang bermasalah.
“Saat ini masyarakat itu sudah mulai beralih dari manual menuju digital. Saya kira ya sangat bagus dan diharuskan. Kita sebenarnya sudah dimudahkan dengan fasilitas yang ada, masyarakat dihimbau untuk berupaya supaya tahu yang namanya digitalisasi,” tutupnya. (MR/Adv/DPRDSamarinda)