HarianBorneo.com, SAMARINDA – Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat atau Probebaya (Probebaya) yang diluncurkan oleh Pemerintah Kota Samarinda, dinilai oleh anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Samarinda, Markaca, sudah maksimal bagi masyarakat.
Dirinya menguraikan, anggaran Probebaya yang diluncurkan oleh Pemerintah Kota Samarinda sebesar Rp 199,2 miliar untuk 1992 RT di Kota Samarinda. Detailnya, masing-masing RT mendapatkan Rp 100 juta.
Lanjut, dana Rp 100 juta di setiap RT kemudian dipecah. Masing-masing menjadi 70 persen untuk pembangunan infrastruktur, dan 30 persen diperuntukan untuk pengembangan Sumber Daya Manusia.
Markaca menyebutkan, hingga saat ini Probebaya di Indonesia hanya dijalankan oleh dua daerah, yaitu Kota Samarinda dan Kota Kediri. “Ini kan diadopsi dari sana (Kota Kediri, Red.). Karena dianggap bagus maka diterapkan,” jelasnya, Selasa 14 Maret 2023.
Dalam pelaksanaannya, Probebaya diakomodir dalam rapat masyarakat. Kemudian Ketua RT mencatat serta membuat Rancangan Anggaran Biaya. “Probebaya merupakan keinginan warga, bukan atas mau dari ketua RT saja,” ungkapnya.
Selain itu, tutur Markaca, potensi kecurangan bisa diminimalisir. Sebab dalam pelaksanaanya anggaran Probebaya telah diatur secara jelas dalam Petunjuk Teknis. “Sudah ada ketentuannya. Misalnya untuk pemberian baju anak sekolah sebesar Rp 250 ribu, ketika itu dinaikan menjadi Rp 300 ribu tidak bisa,” paparnya.
Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya itu menyebut, sebelum digulirkan Probebaya telah memiliki kajian dan payung hukum yang telah diperhitungkan. Hingga saat ini tahapan pertama Probebaya sudah sangat terasa, dan pada tahapan kedua nantinya akan lebih terasa lagi keberadaannya bagi masyarakat.
“Paling tidak, tanpa melalui Musrembang (Musyawarah Pembangunan Daerah, Red.) untuk anggaran yang besarannya Rp 20 juta hingga Rp 30 juta dapat melalui probebaya saja,” tutupnya. (MR/Adv/DPRDSamarinda)