HarianBorneo.com, SAMARINDA – Masyarakat Kota Samarinda, perlu mewaspadai dan sadar akan bahaya stunting.
Karena bisa berdampak pada pertumbuhan tinggi badan anak atau kekerdilan. Kekurangan gizi tidak hanya berdampak penurunan berat badan, tetapi juga berkurangnya asupan energi ke otak.
Masyarakat Kota Samarinda perlu mengetahui informasi kadar gizi seimbang. Sebagai contoh, jumlah asupan garam dan gula yang boleh dikonsumsi sehari-hari sejak masih kanak-kanak. Sebab angka stunting mencapai 21,6 persen, lebih besar dari yang ditetapkan World Health Organization (WHO) di atas batas 20 persen.
Mengkhawatirkan hal tersebut, Ketua Komisi IV DPRD Samarinda Sri Puji Astuti menyampaikan, untuk menekan angka stunting perlu adanya kerjasama dari OPD Pemerintah. Pasalnya Kota Samarinda baru saja mendapat penghargaan sebagai kota terbaik peringkat pertama se-provinsi Kaltim, hasil penilaian kinerja 8 aksi konvergensi penurunan stunting tahun 2022 Regional II.
Tentang Percepatan Penurunan Stunting, diatur pula pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2021. Dengan mewujudkan
8 konvergensi penurunan stunting diantaranya analisis situasi, penyusunan rencana kegiatan, rembuk stunting, peraturan, pembinaan kader pembangunan manusia (KPM), manajemen data, pengukuruan dan publikasi stunting dan review kinerja tahunan.
“Selain penanganan stunting, kita juga perlu memperhatikan permasalahan gizi buruk. Disini lah penting nya posyandu bagi anak,” ujar Puji.
Selanjutnya, Puji menilai posyandu memiliki peranan penting dalam upaya mengedukasi dan mengajak masyarakat untuk memeriksakan kesehatan ibu hamil maupun anak-anak, demi menurunkan angka stunting. Maka kegiatan di Posyandu perlu dirutinkan kembali dengan membangun kesadaran terhadap masyarakat.
“Jumlah posyandu di Kota Samarinda sebenarnya sudah cukup, lantaran sudah ada di seluruh kecamatan, maka kegiatan itu perlu dirutinkan. Tapi masih saja masyarakat yang enggan kesana, sehingga data yanh diperoleh belum bisa dikatakan real,” ungkapnya.
Diharapkan persoalan ini bisa dianggap serius, dan dibutuhkan kerja sama beberapa OPD dalam menekan angka stunting. Dan ia harap kepada pimpinannya dalam hal ini Pak Wawali (Rusmadi) harus fokus koordinasi dengan berbagai OPD.
“Ini masalah serius, perlu kerja sama berjenjang. Saya minta kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar turut terlibat,” pungkas Puji.(Im/Adv)