HarianBorneo.com, SAMARINDA – Fenomena balapan liar yang merajalela di jalan-jalan umum Kota Samarinda menjadi perhatian serius bagi Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Samarinda, Joha Fajal. Ia menyoroti bahaya yang ditimbulkan oleh aktivitas ini, terutama bagi pengguna jalan umum yang sering menjadi sasaran lintasan balapan liar.
Joha Fajal meminta pihak berwajib untuk bertindak lebih tegas dalam menangani masalah ini, terutama dengan memperketat pemantauan aktivitas para pembalap liar. Hal ini menjadi lebih penting lagi karena Kota Samarinda sedang memasuki bulan suci Ramadan, di mana tingkat kepatuhan terhadap aturan lalu lintas seharusnya meningkat.
“Yaa sebenarnya balap liar ini tidak boleh lagi terjadi di Samarinda dan lebih baik dilakukan di wadah resmi yang sudah disiapkan,” ungkap Joha, pada Rabu (14/03/2024).
Menurutnya, ada dua aspek yang perlu diperhatikan, yakni peran orang tua dalam mengawasi anak-anak mereka dengan lebih baik serta penegakan hukum yang lebih intensif dari pihak berwenang untuk memantau dan menindak kegiatan balapan liar yang marak di Kota Samarinda.
“Jadi sebelum adanya niatan dalam kejadian balap liar tersebut, seharusnya sudah ada antisipasi yang dilakukan dari pihak kepolisian dalam memantau lokasi-lokasi yang sering dijadikan sebagai tempat balap liar,” ujarnya.
Lebih lanjut, Joha menyampaikan bahwa upaya pencegahan harus dilakukan sebelum terjadinya balapan liar. Ia juga mencatat adanya kejadian di Palaran di mana masyarakat turun langsung untuk melakukan pencegahan terhadap balapan liar.
“Artinya ya peran dari masyarakat juga menjadi hal yang utama dalam melakukan pencegahan terkait persoalan balap liar yang kerap terjadi di Kota Samarinda saat ini,” tutupnya. (MR/Adv/DPRDSamarinda)