HarianBorneo.com, SAMARINDA – Penerapan pembayaran parkir non tunai masih dalam tahap percobaan sejak 2021 lalu oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda.
Diketahui Perusda Caria Niaga digandeng untuk melakukan pemantauan di tiga titik yang menjadi lokasi percontohan, diantaranya Jalan KH Khalid, Jalan Panglima Batur, Jalan Pangeran Diponegoro.
Kendati demikian, tiap pembaharuan pasti memiliki permasalahan yang harus dievaluasi.
Menurut Anggota Komisi II DPRD Samarinda Novi Marinda Putri, beberapa kali juru parkir (jukir) justru tidak mengeluarkan mesin edisi atau alat bayar non tunai rakitan Varia Niaga.
“Kalau tidak kita minta, alatnua juga tidak dikeluarkan. Bagaimana masyarakat mau dibiasakan membayar non tunai,” ucapnya.
Padahal adanya penerapan ini untuk menekan setoran retribusi yang bocor tiap tahun yang berasal dari parkir tepi jalan
Meski terpampang jelas imbauan pembayaran non tunai di tiga titik tersebut, tetapi masih banyak yang belum mengetahui kerja sama antara Dishub Samarinda dan Varia Niaga.
“Mereka minta waktu beberapa bulan. Setelah itu kami berencana memanggil mereka di akhir bulan ini, setelah reses,” imbuhnya.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga berharap adanya kerja sama Dishub Samarinda dengan Varia Niaga dapat mendongkrak PAD.
“Yang kami tahu kerja sama itu harusnya bisa lebih meningkat lagi. Kalau hasilnya lebih turun atau sama saja kan percuma. Sosialisasinya harus lebih kencang, manfaatkan lah media sosial kan sekarang lebih mudah,” tandasnya.(Im/Adv)