HarianBorneo.com, SAMARINDA – Kasus Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) yang tersebar di Kota Samarinda mendapat perhatian dari Ketua Komisi Iv Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Samarinda, Sri Puji Astuti yang mengatakan masih banyak kendala dalam penanganan ODGJ.
Menurutnya yang menjadi salah satu alasan susahnya menangani kasus ODGJ adalah rasa malu dari pihak keluarga maupun kerabat sehingga menyembunyikan bahkan mengurung ODGJ di rumah sehingga tidak bisa dilakukan penanganan oleh pihak kesehatan.
“Seperti ada anak yang memang perlu sentuhan medis tapi disimpan didalam kamar, ya mungkin karena malu atau apa, sehingga anak yang seharusnya mendapatkan bantuan medis tetapi malah disembunyikan didalam kamar,” ungkapnya.
Selain itu, ungkap Sri Puji Astuti masih ditemukan beberapa ODGJ yang tidak memiliki identitas sehingga tidak diketahui asal serta keberadaan keluarganya
“Setelah selesai masa pengobatan di Rumah Sakit Jiwa, para eks pasien ODGJ tidak memiliki tempat. Sedangkan bagi mereka yang memiliki identitas yang jelas akan dikembalikan kepada pihak keluarga,” timpal Sri Puji Astuti.
Sri Puji Astuti menghimbau agar seluruh elemen dari masyarkat hingga pemerintah agar meningkatkan kepekaan terhadap ODGJ, “Ya ketika pemerintah tidak bisa menangani, maka kepekaan sosial masyarakat yang kita butuhkan, agar mereka bisa berkatifitas seperti manusia normal pada umumnya,” tutupnyal. (MR/Adv/DPRDSamarinda)