HarianBorneo.com, SAMARINDA – Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Samarinda, Ahmat Sopian Noor, menyoroti masih tingginya angka kemiskinan ekstrem di Kota Samarinda hingga awal tahun 2024. Menurutnya, langkah konkret perlu segera diambil untuk meminimalisir atau bahkan menghapuskan angka tersebut.
Berdasakan data Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (DINSOS PM) Kota Samarinda, jumlah kemiskinan ekstrem Kota Samarinda selama tahun 223 sejumlah 6.973 Jiwa dan 1.456 Kepala Keluarga (KK)
“Perlunya kerjasama dari stakholder dan pihak terkait, perlu pendataan yang jelas,kita berharap bisa memanggil pihak-pihak terkait agar miskin extreme ini bisa berkurang,” terangnya, senin (26/2/2024).
Ia berpendapat bahwa upaya tersebut memiliki potensi untuk mengurangi tingkat kemiskinan ekstrim. Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa hal tersebut perlu dipertimbangkan dengan serius oleh berbagai pihak terkait. Implementasi program-program yang efektif menjadi kunci untuk menekan turunya angka tersebut.
“Untuk dihilangkan bisa tapi perlu adanya proses dan pihak-pihak terkait bisa menekan seminimal mungkin miskin extreme ini dengan berbagai macam program seperti bansos dan lainnya,” jelasnya.
Dalam hal ini, dirinya berharap langkah-langkah konkret dan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, swasta, dan masyarakat sipil menjadi kunci dalam menangani masalah kemiskinan ekstrem di Kota Samarinda. (MR/Adv/DPRDSamarinda)