HarianBorneo.com, SAMARINDA – Permainan jadul lato-lato menjadi viral dimainkan anak-anak.
Permainan lato-lato dimainkan dengan cara kerjanya permainan ini dengan membenturkan kedua bandulan tersebut menimbulkan suara yang keras.
Hal tersebut membuat sebagian besar masyarakat merasa terganggu dengan mainan yang mengeluarkan bunyi keras tersebut.
Sekretaris Komisi IV DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar. menyampaikan bahwa dirinya di generasi 80-an juga punya cerita menarik terhadap permainan lato-lato.
Deni beranggapan bagaimanapun permainan tradisional perlu dilestarikan melestarikan ,namun permainan ini menjadi tidak baik ketika tidak sesuai tempat dan waktu.
“Ketika di masjid jangan bermain lato lato, dan ketika sudah malam hari juga jangan dimainkan, karena dapat menganggu,” ucapnya kemarin, Selasa (10/1/2023)
Dirinya juga menambahkan bahwa permainan lato-lato memiliki efek lain berupa dapat menciderai diri sendiri bahkan juga orang lain.
Deni berpesan kepada orang tua perlu menekankan kepada anak-anak agar bermain lato-lato harus sesuai tempat dan waktu yang tidak mengganggu warga.
Diketahui di Samarinda telah ada beberapa pertandingan lato-lato, dengan adanya pertandingan tersebut Deni mengatakan tidak adanya larangan mengadakan event tersebut.
“Yang penting perlombaan juga sesuai tempat dan waktu,”ucapnya.(MR/Adv/DPRDSamarinda)