HarianBorneo.com, TENGGARONG – Guna membantu para petani padi yang ada di Desa Giri Agung, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) fasilitasi mesin Rice Milling Unit untuk membantu percepatan pengolahan padi ke beras.
Fasilitas itu diberikan, sebab diketahui bahwa petani di Desa Giri Agung mampu menghasilkan beras hingga 900 ton per tahunnya. Sehingga diperlukan alat untuk memproses pengolahannya. Selain itu, karena dapat menghasilkan beras hingga 900 ton per tahunnya, Desa Giri Agung dinilai memiliki potensi untuk pengembangan pada sektor pertaniannya.
Kepala Desa Giri Agung, Supriyadi berharap dengan adanya kerjasama dengan BUMDes ini, diharapkan dapat membantu meningkatkan keuntungan para petani di Desa Giri Agung.
“Harapannya dengan adanya BUMDes ini, petani bisa mendapatkan keuntungan lebih dari hasil panennya. Kami juga ingin meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi beras kami,” ucap Supriyadi saat dikonfirmasi, Rabu (19/4/2023).
Selain itu, berbagai upaya juga dilakukan oleh PemDes Giri Agung guna meningkatkan perekonomian para petani. Salah satunya yakni dengan mengendalikan harga beras di Desa Giri Agung.
Oleh karena itu, ia mengatakan bahwa BUMDes akan bekerja sama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mengendalikan harga beras produksi Desa Giri Agung. Dengan demikian, harga beras tidak akan terlalu rendah saat musim panen.
“Kami ingin menjaga stabilitas harga beras di desa kami. Kami juga ingin memberikan jaminan ketersediaan beras bagi warga kami,” ucap Supriyadi saat dikonfirmasi, Rabu (19/4/2023).
Selain itu, Supriyadi juga menguraikan bahwa beras hasil produksi petani di desanya juga mampu disuplai hingga ke sejumlah wilayah di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), seperti Kecamatan Sebulu dan Muara Kaman.
“Karena banyaknya hasil produksi beras di desa kami, kami juga bekerja sama dengan perusahaan beras di Kecamatan Sebulu dan Muara Kaman. Mereka membeli beras kami seusai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET),” pungkasnya. (VY/Adv/PemkabKukar)