HarianBorneo.com, SAMARINDA – Dengan berpindahnya Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur sebabkan pembangunan terus meningkat selaras dengan menambahnya jumlah penduduk khususnya di Kota Samarinda.
Sehingga dengan adanya hal tersebut menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah Kota Samarinda dalam menyiapkan diri sebagai salah satu kota penyangga IKN.
Melihat hal tersebut, Ketua Komisi I DPRD Kota Samarinda, Joha fajal mengatakan dari berbagai sektor telah dipersiapkan untuk mengantisipasi penambahan penduduk yang signifikan di Kota Samarinda, salah satunya melalui Dinas Kependudukan dan pencatatan Sipil yang menjadi mitra kerja dari Komisi I DPRD Kota Samarinda.
“Jadi capil itu baru juga tadi dihubungi bahwa mereka akan melakukan lagi sistem penginputan data sesuai dengan id, Sehingga nantinya Masyarkat Samarinda tidak perlu lagi membawa KTP, karna sudah tersimpan semua di Hand Phone,” terangnya, Rabu (15/2/2023).
Dalam waktu dekat pihaknya komisi I akan menjadwalkan hearing dengan mengundang Disdukcapil memabahas hal tersebut, ungkapnya.
Dirinya sangat yakin, sebab Disdukcapil sampai saat ini sudah beberapa kali mendapatkan penghargaan terkait pelayanan dan inovasi, bahkan beberapa Kabupaten/Kota belajar dari Disdukcapil Samarinda.
Kendati demikian, Joha juga menjelaskan dengan adanya pemindahan ibu kota negara sudah pasti memiliki dampak positif maupun negatif.
“Kita sudah harus siap menerima orang dari luar Samarinda, dan dapat menerima suatu bentuk perubahan, yang tadinya kita biasa biasa saja, kini harus siap untuk bersaing dengan pendatang,” jelasnya.
Akhir, Dewan itu berharap masyarakat Kota Samarinda untuk mempersiapkan diri, sehingga perlu untuk mengasah dan belajar agar kita mampu bersaing, “jangan sampai justru penduduk Samarinda tidak mampu bersaing dengan pendatang sehingga tersisihkan,” tutupnya. (MR/Adv/DPRDSamarinda)