HarianBorneo.com, TENGGARONG – Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memang diketahui memiliki banyak potensi pada Sumber Daya Alam (SDA) nya. Mulai dari perkebunan, pertanian, hingga perikanannya. Beberapa kawasan di Kukar juga ada yang telah diubah menjadi kawasan industri guna memanfaatkan SDA di kawasan tersebut.
Melihat banyaknya potensi SDA yang ada di Kukar, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) rencananya akan mengubah sebanyak 12 kecamatan di Kukar menjadi kawasan industri.
Sekretaris Disperindag Kukar, Syaid Fathullah mengatakan bahwa 12 kawasan yang akan ditetapkan sebagai kawasan industri itu yakni Kecamatan Kota Bangun, Loa Janan, Loa Kulu, Marangkayu, Muara Badak, Muara Jawa, Muara Kaman, Sanga-Sanga, Sebulu, Tenggarong, Tenggarong Seberang, dan Kembang Janggut.
“Marangkayu yang paling luas, ada sekitar 2.658.092.876 Hektar lahan yang kita tetapkan sebagai kawasan peruntukan industri,” ucap Syaid Fathullah saat dikonfirmasi awak media, Senin (10/4/2023).
Syaid menerangkan bahwa, sebelumnya Kukar telah menetapkan 19 kawasan industri. Namun dengan masuknya dua kecamatan yaitu Samboja dan Samboja Barat menjadi bagian dari IKN, mengharuskan Pemkab melakukan perubahan pada penetapan wilayah Perindustrian tersebut dan menyisakan 12 Kawasan.
Dengan penetapan kawasan penetapan industri ini, tentunya akan memberikan kepastian pengelolaan kawasan, sehingga dapat dikelola dengan baik. Mengingat perpindahan IKN berpotensi besar membawa banyak industri pabrikan, semacam hilirisasi produk-produk seperti tekstil, pabrik makanan kemasan dan produk lainnya.
“Jadi pemerintah telah mempersiapkan dengan menetapkan kawasannya, mana yang boleh menjadi wilayah industri dan mana yang tidak boleh,” sebut Syaid.
Ia juga mengungkapkan, Pemkab Kukar berkeinginan untuk menggaet para pelaku industri untuk bermitra. Mengingat Kukar sendiri memiliki banyak potensi Sumber Daya Alam (SDA).
“Jadi kalo ada hilirisasi industrinya disini masyarakat bisa menjadi pemasok bahan baku, sekaligus juga sebagai konsumen. Tentunya dengan harga yang lebih ekonomis, karena kalo pabriknya ada di sini biaya transportasinya tidak besar,” pungkasnya. (VY/Adv/PemkabKukar)