Retak dan Tergenang, Lintasan Flyover Jadi Fokus Tinjauan Komisi III

- Jurnalis

Senin, 12 September 2022 - 21:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Komisi III DPRD Samarinda akhirnya melakukan peninjauan, Senin (12/9/2022). (Foto: Ist)

Komisi III DPRD Samarinda akhirnya melakukan peninjauan, Senin (12/9/2022). (Foto: Ist)

HarianBorneo.com, SAMARINDA – Flyover merupakan salah satu akses utama bagi pengguna jalan yang menghubungkan antara Jl AW Syahrani menuju Jl Juanda. Dengan adanya retakan pada dinding luar flyover tersebut menjadi keresahan masyarakat Kota Samarinda yang melintas di atas flyover.  Hal ini belum lama terjadi dan heboh di media sosial.

Tak heran Komisi III DPRD Samarinda akhirnya melakukan peninjauan, Senin (12/9/2022), terkait adanya retakan pada dinding luar flyover dan juga adanya genangan air saat hujan datang yang kerap mengganggu lalu lintas di bawah flyover. Sebab ketidaknyamanan yang dirasakan pengguna lalu lintas di bawah flyover juga terjadi akibat adanya genangan air.

Baca Juga :  Sekda Kukar Minta Camat Kelola LPTQ dengan Baik, Cetak Qori dan Hafidz Berkualitas

Dua persoalan ini menganggu akses masyarakat yang melintas baik di atas maupun di bawah flyover. Kerap terjadi kemancetan akibat genangan tersebut, karena masyarakat berusaha melalui bagian jalan yang dangkal. Sedangkan bagi yang melintas di atas flyover, merasa khawatir akan terjadinya kemungkinan terburuk akan retaknya dinding bagian luar flyover tersebut.

Dikarenakan hal ini, Komisi III DPRD Samarinda bersama dinas PUPR Kota Samarinda melakukan tinjauan langsung di flyover. Berdasarkan tinjauan tersebut, flyover masih dikatakan aman untuk dilalui pengendara.

“Yang retak hanyalah bagian yang digunakan untk menutup kolong flyover bukan dibagian konstruksi bagunannya,” ujar Angkasa.

Baca Juga :  Deni Hakim Anwar Dorong Pembangunan Sekolah Inklusi di Kota Samarinda

Dijelaskan bahwa keretakan terjadi saat pembangunan keadaan tanah masih basah, begitu keadaan kering terjadi rongga tanah sehingga muncul retakan pada bagian luar flyover. Tapi secara teknis diyakini bahwa hal tersebut tidak berpengaruh pada bagian konstruksi flyover tersebut.

“Secara teknis dan secara konstruksi tidak ada pengaruhnya, yang turun itu belt (sabuk) yang mengait dinding sana dan dinding sini, ikut tertarik. Sehingga dinding itu ikut terturun, karena fungsinya cuman menyusun aja, jadi sacara teknis masih terbilang aman,” tutup Angkasa.(Im/Adv)

Berita Terkait

Kepala Desa Bunga Jadi Tingkatkan Ekonomi Lewat Pengelolaan BUMDes dan Infrastruktur Pertanian
Desa Sepakat Fokus Kembangkan BUMDes Sebagai Pusat Pelatihan Ikan Air Tawar
Kades Teluk Dalam Paparkan Tantangan dan Potensi BUMDes
DPMD Kukar Ajak Kepala Desa Maksimalkan Potensi Aset untuk Kenaikan APBDes
Pengelolaan Anggaran Desa: Kewenangan Kepala Desa Menjadi Kunci
DPMD Kukar Berkomitmen Tingkatkan Kemandirian Desa
Desa Kerta Buana Berkomitmen Menjadi Destinasi Wisata Unggulan
Pemekaran Desa Kukar: Langkah Menuju Pembangunan Merata

Berita Terkait

Kamis, 22 Agustus 2024 - 18:05 WIB

Desa Sepakat Fokus Kembangkan BUMDes Sebagai Pusat Pelatihan Ikan Air Tawar

Kamis, 22 Agustus 2024 - 17:59 WIB

Kades Teluk Dalam Paparkan Tantangan dan Potensi BUMDes

Kamis, 22 Agustus 2024 - 13:00 WIB

DPMD Kukar Ajak Kepala Desa Maksimalkan Potensi Aset untuk Kenaikan APBDes

Rabu, 21 Agustus 2024 - 17:52 WIB

Pengelolaan Anggaran Desa: Kewenangan Kepala Desa Menjadi Kunci

Rabu, 21 Agustus 2024 - 17:46 WIB

DPMD Kukar Berkomitmen Tingkatkan Kemandirian Desa

Rabu, 21 Agustus 2024 - 09:54 WIB

Desa Kerta Buana Berkomitmen Menjadi Destinasi Wisata Unggulan

Selasa, 20 Agustus 2024 - 17:36 WIB

Pemekaran Desa Kukar: Langkah Menuju Pembangunan Merata

Selasa, 20 Agustus 2024 - 17:30 WIB

Sektor Perikanan Kukar Alami Peningkatan Signifikan

Berita Terbaru

Foto: Ist

Metropolis

P2LH-SDA Unmul Perkuat Kesiapan SDM Menyambut Perkembangan IKN

Selasa, 17 Sep 2024 - 19:09 WIB