HarianBorneo.com, SAMARINDA – Sebuah gelombang penolakan terhadap film horor bernuansa religi tengah viral. Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Sani bin Husain, secara tegas menyuarakan kecaman mereka terhadap film yang diduga menyesatkan ini.
“Saya mengecam film film horor yang menggunakan sholat ibadah umat islam sebagai latar belakang, jadi orang itu takut sholat takut ambil air wudhu, saya mengecam betul kalau bisa di kota samarinda itu engga usah di putar di bioskop,” jelas Sani
Tidak hanya sekadar mengecam, Sani juga menyerukan kepada pemilik teater untuk tidak memutar film-film yang dapat mengganggu kenyamanan beribadah dan menyebabkan ketakutan pada masyarakat. Ia menekankan bahwa keputusannya bukanlah karena benci terhadap film, melainkan sebagai upaya menjaga kesejahteraan spiritual dan mental masyarakat.
“Saya tidak ingin itu di putar di kota samarinda di mall mall saya mengecam keras itu film,” tegasnya”
“saya serukan pada semua pemilik theater untuk tidak memputar film itu,”timpalnya.
Terkait hal ini, Sani berharap agar ada tindakan konkret dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait Kota Samarinda dan pihak terkait lainnya, seperti Departemen Agama dan Dinas Pendidikan, untuk mendukung upayanya dalam memboikot film-film horor yang dinilai merugikan tersebut.
“Nanti pasti ada tindakan kalau berita ini sampai kepada OPD atau mitra kerja saya Depertemen Agama, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, tolong statemen saya di dukung penuh sebagai mitra yang harmonis dan penuh kekeluargaan,” ujarnya.
Sani memberikan saran untuk menonton film komedi sebagai alternatif yang lebih baik, mengingat bahwa film horor religi dapat memberikan dampak negatif bagi masyarakat, terutama anak-anak, yang dapat merusak keyakinan dan keberanian mereka. (MR/Adv/DPRDSamarinda)