HarianBorneo.com, SAMARINDA – Anggota DPRD Kota Samarinda, sesuai dengan perundang-undangan melaksanakan kewajiban ke daerah pemilihannya untuk menyerap aspirasi dari masyarakat. Atau konstiuen, yang dikenal dengan kegiatan reses anggota DPRD.
Hasil dari jaring aspirasi anggota dewan ini kemudian akan dibawa ke dalam sidang paripurna. Melalui fraksi masing-masing anggota sebagai laporan untuk dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk rencana pembangunan dalam RAPBD.
Dalam melaksanakan reses III masa sidang telah dimulai sejak Kamis (6/10/2022). Setiap anggota DPRD Kota Samarinda berkewajiban untuk melakukan kegiatan jaring aspirasi di daerah pemilihan mereka.
Tidak terkecuali bagi Anggota DPRD Kota Samarinda, Andi Muhammad Afif Rayhan Harun. Telah melakukan kegiatan resesnya di Jalan Kebon Agung, RT 03 Kelurahan Lempake Kecamatan Samarinda Utara, Sabtu (8/10/2022) 2022. Menurut politisi partai Gerindra ini menyatakan, berbagai masukan dari masyarakat, dari tempat ibadah dan masalah drainase.
“Ada juga warga yang mengusulkan perbaikan masjid dan pengadaan alat Rabana, tapi kami lebih fokuskan pada masalah drainase. Sebab menurut keluhan warga, jika hujan lebat melanda, ada beberapa rumah warga yang kebanjiran, bahkan ada yang setinggi dada orang dewasa,” ungkap Afif
Aspirasi yang disampaikan warga di Kebon Agung, mayoritasnya mengusulkan untuk pembangunan drainase. Selain itu banjir di Kebon Agung juga diperparah dengan adanya kiriman dari arah Bandara APT Pranoto Samarinda.
“Memang ini membutuhkan dana lebih, jika hanya dari pokok pikiran tidak akan cukup. Tapi aspirasi warga itu penting, rehabilitasi drainase secara permanen memang diperlukan,” jelasnya
Adanya konstruksi ulang drainase, yang selama ini menjadi pekerjaan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Samarinda sangat diperlukan untuk mengatasi genangan tersebut.
Sehingga persoalan ini memang menjadi tugasnya selaku dapil di kawasan tersebut, untuk mengusulkan hal ini kepada dinas terkait. Ia pun menjanjikan kepada warga bahwa permasalahan ini segera dikonsultasikan bersama Kepala Dinas PUPR Kota Samarinda Desy Damayanti.
“Ditinjau sistem drainase tersebut tidak lagi optimal, sehingga air yang mengalir ke Sungai Karang mumus tidak lancar. Sebab itu banjir kerap terjadi, semoga saja tahun depan bisa terselesaikan,” tutupnya.(Im/Adv)