HarianBorneo.com, TENGGARONG – Menjelang bulan Ramadan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) memastikan bahwa stok pangan di wilayahnya masih dalam kondisi aman. Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kukar terus melakukan pemantauan guna mengantisipasi potensi lonjakan harga menjelang hari besar keagamaan tersebut.
Kepala Disketapang Kukar, Sutikno, menyampaikan bahwa berdasarkan data yang dimiliki, ketersediaan bahan pokok seperti beras dalam kondisi mencukupi. Namun, pihaknya tetap mengawasi kemungkinan kenaikan harga pada beberapa komoditas tertentu.
“Secara umum, stok pangan masih cukup, khususnya beras. Di gudang kami juga masih tersedia cadangan untuk mengantisipasi kebutuhan selama Ramadan,” ujar Sutikno.
Namun, ia mengakui bahwa harga sejumlah komoditas seperti cabai dan bawang merah mengalami peningkatan. Oleh karena itu, pihaknya bekerja sama dengan Bulog untuk menggelar operasi pasar guna menekan lonjakan harga dan memastikan bahan pangan tetap terjangkau bagi masyarakat.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Bulog. Rencananya, pada tanggal 11 hingga 12 Maret nanti akan disiapkan sekitar 30 ton beras dengan harga lebih murah, sekitar Rp57.000 per karung. Harapannya, ini bisa membantu masyarakat mendapatkan beras dengan harga yang lebih terjangkau,” terangnya.
Selain beras, operasi pasar juga akan menyediakan minyak goreng, tepung, dan berbagai kebutuhan pokok lainnya dengan harga subsidi. Harga daging ayam dan telur juga diperkirakan akan mengalami penyesuaian menjelang Ramadan, seiring dengan peningkatan pasokan di pasaran.
Di sisi lain, Kepala Bidang Pemasaran Produk Dalam Negeri dan Pengendalian Barang Pokok Disperindag Kukar, Muhammad Bustani, menambahkan bahwa pihaknya terus melakukan pemantauan di pasar tradisional untuk menjaga kestabilan harga.
“Kami melakukan pengecekan harga setiap hari guna memastikan distribusi pangan tetap lancar dan tidak ada spekulasi harga yang berlebihan dari pedagang,” katanya.
Pemerintah berharap langkah-langkah ini dapat membantu masyarakat menghadapi bulan Ramadan tanpa kesulitan dalam mendapatkan bahan pokok dengan harga wajar. “Kami terus berupaya agar harga tetap stabil dan masyarakat tidak terbebani,” tutup Sutikno. (VY/Adv/DiskominfoKukar)