HarianBorneo.com, TENGGARONG – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kutai Kartanegara, Arianto, mengungkapkan bahwa beberapa desa, termasuk Desa Kupang Baru dan Menamang Kanan, masih menghadapi masalah serius terkait akses jaringan internet.
Meskipun ada upaya untuk meningkatkan infrastruktur digital, saat ini koneksi yang tersedia masih terbatas pada jaringan 3G dan beberapa area bahkan tidak terjangkau sama sekali, dikenal sebagai blank spot.
“Masalah jaringan internet ini memang menjadi tantangan utama dalam meningkatkan status desa. Kami berkomitmen untuk memperbaiki layanan ini secara bertahap. Saat ini, fokus kami adalah meningkatkan jaringan dari 3G ke 4G seiring dengan perkembangan teknologi,” ungkap Arianto.
Ia menambahkan bahwa akses internet yang lebih baik sangat penting untuk mendukung berbagai aktivitas di desa, mulai dari pendidikan, komunikasi, hingga pengembangan ekonomi lokal yang berkelanjutan.
DPMD Kukar bertekad untuk memastikan desa-desa dengan keterbatasan infrastruktur, termasuk akses internet yang memadai, bisa memenuhi standar yang diperlukan untuk meningkatkan status mereka dalam Indeks Desa Membangun (IDM). Hal ini sejalan dengan program pemerintah daerah yang bertujuan mempercepat kemajuan desa menuju status yang lebih mandiri.
Arianto juga mengungkapkan bahwa periode kerja mereka masih berlangsung hingga tahun 2026, dan harapan untuk melihat desa-desa yang lebih mandiri tetap tinggi.
“Kami berharap di akhir periode ini, semua desa di Kukar bisa mencapai status mandiri, atau setidaknya kategori maju. Dengan cara ini, kualitas hidup masyarakat desa secara keseluruhan dapat ditingkatkan,” jelasnya. (VY/Adv/DPMDKukar)