HarianBorneo.com, SAMARINDA – Proyek pembangunan trowongan Manggah yang menghubungkan jalan kakap dan jalan sultan alimudin samarinda dengan tujuan untuk mengurangi kemacetan, hingga saat ini belum ada progres pembangunan.
Diketahui, bahwa sebelumnya proyek pembangunan trowongan yang menelan anggaran sekitar Rp.395 miliar tersebut telah dilakukan peletakan batu pertama (ground breaking) yang akan dimulai pembangunannya pada bulan maret tahun 2023 dan ditargetkan rampung selama 18 bulan.
Kendati demikian, hasil pantauan lapangan hingga kini mendekati akhir bulan maret, belum ada aktivitas pengerjaan yang dilakukan oleh kontraktor dilokasi pembangunan trowongan sepanjang 690 meter itu.
Menanaggapi hal itu, Ketua Komisi III dewan perwakilan rakyat daerah Kota Samarinda, Angkasa Jaya Djoerani, mengatakan, sesuai dengan yang disampaikan pada saat rapat dengar pendapat (RDP) Komisi III dengan dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR,red) seharusnya saat ini sudah ada pelaksanaan pembangunan.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuang itu, khawatir ketika nantinya proyek pembangunan trowongan tersbut mangkrak, sehingga dirinya mendesak kepada pemerintah kota untuk segera mendorong kontraktor agar memulai pengerjaan, mengingat waktu yang ditargetkan hanya 18 bulan dan anggaran yang besar yaitu Rp.395 miliar.
“Karena dengan menganggarkan 385 Miliar kemarin agak kerepotan nantinya, apalagi menghabiskan anggaran itu takutnya nanti gak tercapai proyeknya malah mangkrak. Ya pasti anggran itu akan menjadi silva,” ujar Angkasa Jaya, Selasa 21 Maret 2023.
Selanjutnya, pihaknya menghitung dari awal peletakan batu pertama akan melakukan evaluasi satu per satu dalam setiap semester dan akan lansung turun kelapangan untuk memastikan pembangunan berjalan dengan sebagaimana mestinya, namun menurutnya, ketika dinilai urgent pihaknya akan segera memanggil Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk mempertanyakan alasan mengapa belum ada progres. (MR/Adv/DPRDSamarinda)