HarianBorneo.com, SAMARINDA – Turnamen catur terbesar di Samarinda baru saja dimulai, Jumat (21/6/2024). Kejuaraan yang mempertandingkan dua kategori master dan non master ini diinisiasi oleh organisasi kemasyarakatan (ormas) Barisan Muda Daerah (Barmuda) Kaltim, yang selama ini identik dengan kegiatan bakti sosialnya.
Ya, turnamen bertajuk Barmuda Chess Cup 2024 ini bisa dikatakan terbesar mengingat total hadiah yang disiapkannya cukup luar biasa. Memperebutkan total hadiah Rp 110 juta, ajang ini juga dimanfaatkan beberapa atlet PON daerah lain sebagai pemanasan.
“Ini juga menjadi ajang pemanasan bagi saya dan teman-teman untuk persiapan ke PON XXI,” ucap Khairul Anam, peserta asal Probolinggo, Jawa Timur (Jatim) yang turun di kategori master.
Ketua DPP Barmuda Kaltim H Anderiy Syachrum, dalam sambutannya membuka kejuaraan mengatakan, tercetusnya ide membuat event ini memang didasari oleh hobinya bermain catur. Melihat animo banyaknya warga yang menyenangi olahraga ini, awalnya ia hanya ingin membuat turnamen untuk sekadar bersenang-senang, sembari mengumpulkan kawan-kawannya.
“Tapi setelah kami berkoordinasi dengan pengurus Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Kaltim, kenapa tidak bikin sesuatu yang lebih besar. Maka, jadilah Barmuda Chess Cup ini dikemas layaknya kejuaraan profesional, ujar Anderiy.
Dipusatkan di Komplek Aubry, Jalan Juanda 6 Samarinda, event ini diikuti 31 atlet bergelar master dan 232 peserta non master. Tak hanya dari Kaltim, sejumlah peserta juga ada yang datang dari provinsi-provinsi lainnya. Salah satunya Muhammad Arsyad yang datang bersama rekan-rekannya dari Kalimantan Selatan (Kalsel).
“Kejuaraan ini luar biasa, apalagi hadiahnya cukup besar. Dan itu cukup menarik minat kami untuk berpartisipasi,” ucap Arsyad.
Lebih jauh Anderiy berharap dari kejuaraan ini gairah catur di Benua Etam akan semakin menggelora. Lalu, dari situ akan lahir talenta-talenta atlet potensial yang bisa berprestasi di masa depan.
“Kami melihat Kaltim ini potensial. Hanya saja, mungkin wadahnya saja yang kurang. Maka dari itu, kami akan berusaha agar event ini bisa digelar rutin setiap tahunnya,” imbuh Anderiy usai mendengar beberapa harapan dari peserta agar kejuaraan ini bisa digelar secara rutin.
Tentu, keinginan itu disambut baik oleh salah satu pengurus Percasi yang ditunjuk sebagai Technical Delegate (TD) di turnamen ini, Idris Karim. Dikatakan Idris, hal ini sejalan dengan niat pengprov untuk bisa lebih menggiatkan kejuaraan-kejuaraan di level masyarakat.
“Kami juga di Percasi tengah mempersiapkan untuk bisa menggelar kejuaraan semacam ini. Apakah nanti hanya untuk Kaltim atau terbuka buat daerah lainnya, masih akan dibicarakan lebih jauh,” ucap Idris yang juga menjabat Wakil Sekretaris Umum Percasi Kaltim itu mengapresiasi. (MF)