HarianBorneo.com, SAMARINDA – Anggota Komisi II DPR RI Edi Oloan Pasaribu melakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) terhadap pelaksaaan seleksi kompetensi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaain Negara (BKN) bekerjasama dengan BKN Provinsi Kaltim tahun 2024 di tahap 1.
Monitoring dan Evaluasi (Monev) tersebut tersebar di beberapa titik di Kaltim, yakni Balikpapan, Samarinda, Berau, Bontang dan Kutim, yang dilaksanakan mulai tanggal 3 Desember hingga 17 Desember 2024.
Kali ini, Edi Oloan Pasaribu melakukan monitoring dan evaluasi monev tersebut di Kampus STIE kota Balikpapan, serta Gedung RRI Samarinda, Rabu (4/12/2024).
Dalam proses monitoring dan evaluasi tersebut, Edi sapaan akrabnya menilai bahwa harus ada bentuk kerjasama dari berbagai pihak guna memberikan pelayanan yang maksimal bagi para peserta seleksi kompetensi PPPK tersebut.
“Ya, karena dengan pemberian fasilitas yang baik, nantinya para peserta bisa merasa aman dan nyaman dalam mengikuti seleksi kompetensi PPPK tersebut,” jelas Edi.
Edi menyebut bahwa wilayah-wilayah yang ada di seluruh Indonesia, khususnya pada tingkatan kabupaten/kota sangat perlu tambahan amunisi Aparatur Sipil Negara (ASN) guna kelangsungan kinerja dan optimalisasi tugas pelayanan publik di instansi pusat ataupun daerah.
“Apalagi saat ini Kaltim sudah menjadi Ibu Kota Nusantara, yang tentunya banyak formasi formasi strategis yang harus di isi nantinya,” terangnya.
Edi juga berharap ke depan hasil dari seleksi kompetensi PPPK ini benar-benar dapat berjalan secara transparan dan juga nantinya perolehan nilai seleksi dapat disampaikan langsung kepada para peserta.
“Kita berharap proses seleksi kompetensi PPPK ini dapat berjalan dengan baik, transparan, serta para peserta bisa mendapatkan hasil yang maksimal,” pungkasnya. (RD)