HarianBorneo.com, SAMARINDA – Selasa, 19 November 2024, menjadi hari bersejarah bagi mahasiswa Program Magister Ilmu Perikanan Universitas Mulawarman (UNMUL). Kehadiran Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Cokroaminoto Makassar, Dr. Andi Nur Apung Massiseng, S.Pi., M.Si., membawa angin segar dalam wujud transfer ilmu lintas perguruan tinggi.
Ia menyampaikan kuliah umum bertajuk “Peran Sektor Agrobisnis Perikanan dalam Implementasi Blue Economy Menuju Ketahanan Pangan di Ibu Kota Nusantara (IKN)”.
Acara ini merupakan bagian dari kerja sama antara Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) UNMUL dan FPIK Universitas Cokroaminoto Makassar. Kerja sama ini berfokus pada penguatan tridarma perguruan tinggi, khususnya dalam bidang pendidikan, riset, dan pengabdian masyarakat.
Dalam kuliah umumnya, Dr. Andi Nur Apung menyoroti potensi besar sektor perikanan di IKN sebagai pilar utama ekonomi biru (blue economy). Ia mengupas tantangan yang dihadapi, seperti infrastruktur yang belum memadai, ancaman overfishing, kerusakan lingkungan, hingga akses pasar yang terbatas.
“Peta potensi perikanan harus dimanfaatkan secara strategis dengan sinergitas lintas sektor dan dukungan kemitraan yang solid,” tegasnya.
Selain itu, peran mahasiswa sebagai sumber daya manusia unggul juga menjadi perhatian. “Mahasiswa harus dilibatkan dalam pengembangan inovasi perikanan yang berbasis keberlanjutan,” ujar Dr. Andi.
Koordinator Program Pascasarjana Magister Ilmu Perikanan FPIK UNMUL, Dr. Ir. Hj. Fitriyana, S.Pi., M.Si., IPU, menyambut hangat kehadiran Dr. Andi. Ia menekankan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang berbagi ilmu, tetapi juga langkah konkret dalam implementasi perjanjian kerja sama antar kedua fakultas.
“Kami berharap ini menjadi awal dari banyak kolaborasi lain, baik dalam bidang pendidikan, riset bersama, maupun pengabdian masyarakat. Implementasi kerja sama seperti ini adalah kunci untuk menciptakan dampak yang nyata,” kata Dr. Fitriyana.
Kuliah umum ini juga menjadi bagian dari Seminar Nasional Himasepindo, menegaskan peran penting akademisi dalam mendukung agenda strategis IKN, khususnya dalam ketahanan pangan melalui pendekatan ekonomi biru.
Dengan semangat kolaborasi ini, harapan besar mengemuka: bahwa IKN dapat menjadi model sukses implementasi blue economy, yang tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir tetapi juga menjaga keberlanjutan sumber daya perikanan Indonesia. (MF)